Montir Lulusan SD di Sulawesi Sukses Rakit Pesawat dari Barang Bekas
Merdeka.com - Sebuah pesawat rakitan dari barang bekas terlihat terbang di atas Pantai Langga, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Rabu, (15/1). Pesawat ini merupakan hasil rakitan dari seorang montir bernama Chaerul.
Video uji coba pesawat rakitan tersebut sempat ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Berikut informasi selengkapnya:
Pesawat Terbuat dari Barang Bekas
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Dimana kapal melayang terlihat? Sebuah kapal muatan barang besar bernama Achilleas terlihat melayang di lepas pantai Yunani ketika melakukan pelayaran di antara pulau Yunani.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
Pesawat rakitan miliki Chaerul ini merupakan pesawat model Ultralight. Dalam merakit pesawat tersebut, barang yang dimanfaatkan merupakan bahan-bahan bekas yang tak terpakai di bengkelnya. Ia menggunakan mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 cc, dan barang-barang lain seperti kursi dan besi bekas yang ia rakit sedemikian rupa.
Dengan mesin tersebut, pada uji cobanya beberapa waktu lalu Chaerul sukses terbang dengan ketinggian kurang lebih 20 meter di atas permukaan laut dan melaju sejauh sekitar 300 meter dan melakukan dua kali manuver.
Tak Punya Pendidikan soal Teknik Membuat Pesawat
Dilansir dari laman dream.co.id diketahui jika Chaerul tidak mempunyai latar belakang pendidikan mesin ataupun merakit pesawat. Chaerul bahkan diketahui tidak menamatkan pendidikan sekolah dasarnya. Tetapi, itu tak menjadi penghalang tekadnya untuk menciptakan pesawat hasil rakitannya.
Berawal dari keinginan merasakan terbang naik pesawat, Chaerul berusaha dengan telaten menciptakan pesawat rakitannya sendiri.
Melalui Beberapa Kali Uji Coba
Sebelumnya pesawat rakitan Chaerul ini sudah menjalani proses uji coba sebanyak 4 kali dan gagal. Pantang menyerah, ia terus memperbaiki pesawat rakitannya tersebut hingga pada Rabu kemarin berhasil mengudara.
Biaya yang Dihabiskan
Untuk membuat pesawat rakitan ini, berdasarkan informasi Chaerul dan kedua karyawannya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dan menghabiskan biaya sekitar Rp23 Juta. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
Baca SelengkapnyaSebuah pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaSaat terbang kedua pesawat TNI AU dalam keadaan baik dan tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, pengunggah menarasikan jika ada pesawat jatuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaFakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Baca SelengkapnyaDua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur. Pesawat yang jatuh jenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca Selengkapnya