Positif Corona, Wanita Ini Isolasi Mandiri di Tengah Hutan Sendirian, Bak Uji Nyali
Merdeka.com - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Bahkan angka kesembuhan harian bertambah. Tak sedikit pengalaman pasien terkonfirmasi positif yang cukup unik di tanah air.
Seperti kisah wanita satu ini, yang rela isolasi mandiri di tengah hutan. Berani hidup sendiri tanpa listrik dan hanya kontak dengan binatang.
Seakan uji nyali selama satu bulan hingga merasa baikan. Penasaran dengan kondisinya kala itu?
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Kenapa Ibu Hartini tidak takut berjualan di hutan? Walaupun membuka warung di hutan yang sepi, namun Ibu Hartini mengaku tidak takut.
-
Mengapa gadis Dayak memilih hutan? Jika kebanyakan gadis lainnya menghabiskan waktu untuk kumpul di kamar dan melakukan curhat, berbeda dengan gadis Dayak ini. Mereka lebih memilih hutan menjadi tempat untuk melakukan ragam kegiatan seru.
-
Kenapa Bu Wahyuti tinggal di kampung terpencil? Bu Wahyuti mengatakan ia terpaksa tinggal di kampung terpencil itu karena belum memiliki rumah sendiri, sehingga ia dan keluarganya harus menumpang di rumah yang disewakan pihak perhutani.
-
Apa yang unik dari rumah-rumah di kampung terisolir ini? Rumah-rumah di kampung itu hampir seluruhnya tersusun dari kayu jati. Mulai dari atap, dinding, penyangga, pintu, hingga lantai rumah terbuat dari kayu jati.
-
Di mana letak rumah terpencil itu? 'Kalau membangun rumah di sini bahan materialnya diusung pakai motor,' kata salah satu penghuni rumah itu. Perkampungan itu hanya terdapat dua rumah. Para pemilik rumah di sana masih satu keluarga.
Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari laman Instagram akun @insta_julid, Selasa (7/9).
Tinggal di Rumah Kayu Sendirian
Instagram @insta_julid ©2021 Merdeka.com
Demi mencegah penularan virus Covid-19, wanita ini rela tinggal di rumah kayu sendirian. Jauh dari akses warga. Selama sekira satu bulan lebih, dirinya menghabiskan waktu di sana.
Sekeliling rumah kayu hanya dipenuhi pepohonan. Kala siang hari, tampak sunyi. Terdengar kicauan burung saling bersautan.
"Covid itu rasanya bukan cuma bikin enggak punya rasa atau enggak bisa nyium. Aku isolasi mandiri yang benar-benar mandiri. Kalian pasti enggak pernah percaya, tapi aku kasih tahu. Aku tinggal di rumah kayu selama satu bulan lebih dan aku sendiri di sini. Karena aku terpapar Covid," katanya.
Hidup Tanpa Listrik
Kondisi siang hari di sekitar rumah kayu, Instagram @insta_julid ©2021 Merdeka.com
Selama isoman, wanita yang tak disebutkan namanya itu mengaku hanya berteman dengan kucing dan ayam. Sama sekali menghindari kontak dengan warga.
"Satu lagi, aku enggak punya tetangga sama sekali. Jangankan tetangga, kayaknya aku enggak pernah lihat orang selama satu bulan lebih. Sekiranya seperti itu. Temanku cuma ayam, kucing," ujar wanita itu.
Lantaran di tengah hutan, wanita itu harus hidup tanpa aliran listrik. Tapi ia masih bisa mengandalkan aki dan mesin tenaga surya.
"Parahnya lagi aku enggak punya listrik, jadi nge-charge HP itu pakai ini (powerbank) dan nge-chargenya pakai tenaga surya yang dari matahari. Untuk penerangnya pakai lampu yang pakai aki," terangnya.
Kondisi Malam di Tengah Hutan
Lampu otomatis bertenaga aki, Instagram @insta_julid ©2021 Merdeka.com
Kian sepi dan seraya mencekam di malam hari. Bagian luar tampak gelap gulita. Sesekali lirih ada suara jangkrik.
Lampu di saat malam pun akan menyala secara otomatis bila gelap. Layaknya penerang jalanan tapi dalam ukuran kecil.
"Keadaan malam itu benar-benar sunyi, cuma ada suara kodok sama jangkrik. Kalau makan, aku masak sendiri. Kamar mandi ada di balik sini, makanya aku berani. Ini lampunya otomatis lampu mati-nyala, kayak di jalanan. Itu ada desa nelayan, tapi kayaknya lagi keadaan darurat kalik jadi sepi," pungkasnya.
Video Isoman di Tengah Hutan
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini tak lagi didampingi suami, wanita itu tinggal di gubuk sederhana sekaligus hidup menggunakan uang tabungan senilai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaPotret rumah sederhana milik seorang pria di pinggiran hutan.
Baca SelengkapnyaMbah Soyo sudah 35 tahun tinggal menyendiri di puncak bukit. Dia tinggal di sana untuk menjaga lahan pertaniannya dari serangan kera
Baca SelengkapnyaPria paruh baya itu memilih hidup sendirian, jauh dari hiruk-pikuk manusia dan peradaban dunia.
Baca SelengkapnyaKisah Vina tinggal di gubuk jauh di tengah hutan bersama kedua orang tuanya.
Baca SelengkapnyaUntuk melarikan diri dari polisi, buronan ini menyamar jadi pemulung bisu dan tuli. Begini ceritanya.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca SelengkapnyaDalam dunia hewan, ternyata ada yang lebih suka hidup sendirian. Inilah 10 hewan yang tidak suka hidup berkelompok.
Baca SelengkapnyaWanita ini datang ke India sekitar satu dekade lalu untuk belajar yoga.
Baca SelengkapnyaLaura memutuskan untuk tinggal di hutan untuk mencari kenyamanan.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah memiliki peran hingga kini tak bisa dipandang sebelah mata. Seperti apa sosok hingga kisahnya?
Baca Selengkapnya