Profesi Sebenarnya Polisi dan Bhayangkari Palsu yang Bikin Konten 'Kacang Hijau'
Merdeka.com - Video seorang pria berseragam dinas Polisi berpangkat IPDA, berdamping dengan wanita mengenakan seragam Bhayangkari ramai jadi sorotan.
Sebabnya, video keduanya membandingkan 'kacang hijau' dan 'cokelat'. Mereka dianggap membuat gaduh dan rentan memicu kesalahpahaman publik. Rupanya, pasangan satu ini merupakan anggota Polisi dan Bhayangkari palsu.
Si wanita termasuk menjadi korban yang ditipu akan dinikahi. Ternyata Polisi gadungan tersebut, berprofesi lain. Simak ulasannya berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (8/12).
-
Mengapa pasangan bermuka dua suka menyebarkan isu untuk memecah belah? Mereka bisa jadi berbicara buruk tentangmu kepada teman atau keluarga, tetapi ketika bersama kamu, mereka bersikap seolah-olah mendukungmu. Tujuan mereka adalah menciptakan ketegangan dan membuatmu tetap bergantung pada mereka.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang salah paham dalam cerita polisi dan istri? Polisi : Apakah yang dikatakan oleh suami Anda pagi iniIstri : Dia mengatakan, 'sekarang sudah jam berapa Susan?Polisi : Lalu mengapa Anda menjadi marah dan memukuli suami Anda karena pertanyaan itu.Istri : Karena nama saya Wulan
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Kedua Pelaku Telah Diamankan
Instagram @ndorobei.official ©2021 Merdeka.com
Polres Kabupaten Karawang telah mengamankan pasangan Polisi dan Bhayangkari palsu, usai videonya viral di media sosial. Video berdurasi 18 detik itu pertama kali diunggah di akun TikTok @ratnawulan363.
Meski begitu, hingga saat ini pihak kepolisian masih akan terus mengusut latar belakang pasangan sejoli itu membuat konten yang terkesan menyudutkan jajaran TNI, dengan sebutan 'kacang hijau'.
"Iya benar (diamankan), kami sedang mendalami motifnya," kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, Selasa (7/12).
Profesi Sebenarnya Polisi Gadungan
Instagram @ndorobei.official ©2021 Merdeka.com
Usai ditelusuri sosok anggota Polisi gadungan yang viral, rupanya berprofesi sebagai petugas keamanan gudang. Pria berusia 35 tahun itu telah diamankan oleh Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono dan pihaknya.
"Nama saya Riki Alamsyah alamat Rengasdengklok, pekerjaan saya (petugas) keamanan gudang. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan video saya viral dengan seragam kepolisian," katanya.
Sementara seragam Polisi yang dikenakan oleh pelaku, diakuinya dibeli melalui sebuah toko online.
"Saya membeli seragam kepolisian dari online. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar Polisi Republik Indonesia," pungkasnya.
Wanita Diminta Pakai Seragam Bhayangkari
Instagram @ndorobei.official ©2021 Merdeka.com
Setelah diamankan, wanita dalam video itu turut meminta maaf. Sebab dirinya diminta bertemu dan memakai seragam ibu Bhayangkari.
"Nama saya Ratna Wulan umur 28 tahun, saya tinggal di Cikampek. Saya mau minta maaf atas video viral yang saya buat kepada kepolisian," ujarnya.
Kepada polisi, wanita tersebut lantas mengaku bahwa ia juga menjadi korban penipuan. Karena tidak mengetahui bahwa kekasihnya itu adalah polisi gadungan.
"Saya tidak mengetahui bahwa pria di sebelah saya ini adalah polisi palsu dan pakai seragam palsu. saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang dirugikan," sambungnya.
Video Viral Polisi dan Bhayangkari Gadungan
Kombes Adex Yudiswan turut mengunggah video viral pasangan Polisi dan ibu Bhayangkari palsu tersebut. Ia bahkan menyematkan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beragam modus penipuan.
"Pelajaran berharga, dimedia sosial kita bahkan sangat mudah untuk bisa ditipu, dan kitapun bisa menjadi tersangka jika tidak paham aturannya, pelajaran yang paling berharga adalah saring baru sharing , video dan gambar bisa di rekayasa jadi jangan mudah percaya tabbayunnnnnn cek dan ricek,,,,, iming iming biasanya besar bahkan sangat berlebihan," tulis Kombes Adex.
Berikut videonya dilansir dari akun Instagram @adex_yudiswan, Selasa (7/12):
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang polisi wanita salah seragam dengan sang kakak yang sama-sama anggota Polri.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaDengan misi yang diembannya, tak jarang anggota polisi akan memakai cara-cara intelijen.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang casis Polwan tersipu malu dan salting saat mendapatkan gombalan maut dan hadiah istimewa dari seorang polisi brigadir.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaAda fakta menarik di antara dua casis polwan ini, keduanya sama-sama mengaku berstatus single atau belum memiliki pacar.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaViral momen para pedagang ikut rapat di kantor polisi. Ternyata bukan sembarang pedagang.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya