2016, BPJS Ketenagakerjaan targat dana kelolaan Rp 246,52 triliun
Merdeka.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 246,52 triliun tahun ini. Tumbuh 20 persen dibandingkan perolehan dana kelolaan tahun lalu yang sebesar Rp 206,06 triliun.
"Kami optimistis tahun ini kinerja akan lebih baik. Apalagi perekonomian sudah mulai pulih dibandingkan tahun lalu yang masih terkena dampak akibat perlambatan ekonomi. Kami akan bekerja keras untuk mencapai target dan memberikan manfaat lebih besar kepada pekerja,” jelas Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja di Jakarta, Kamis (18/2).
Dengan target tersebut, dia melanjutkan, maka hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan diharapkan bisa menembus angka Rp 21,2 triliun. Meningkat 24 persen dibandingkan perolehan hasil investasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp17,7 triliun.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Apa yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan? Adapun para pekerja rentan tersebut berasal dari 15 Kecamatan di wilayah Kota Makassar, yang berprofesi sebagai petani, nelayan, buruh harian lepas, pekerja lepas, sopir, hingga Pedagang. Selain itu, terdapat 472 pekerja disabilitas yang seluruhnya akan mendapatkan perlindungan 2 program dari BPJS Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
-
Apa manfaat BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja? Sesuai visi BPJS Ketenagakerjaan, prestasi ini merupakan upaya mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan mensejahterakan pekerja Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Siapa saja yang mendapat manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan? 'Keinginan pemerintah itu ingin semua masyarakat informal masuk ke BPJS Ketenagakerjaan, khususnya tulang punggung keluarga. Jadi ketika terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, keluarganya bisa bebas cemas, tidak ragu dan tidak khawatir karena sudah terjamin.'
Sementara untuk kepesertaan aktif ditargetkan bisa mencapai 21,9 juta orang. Naik 15 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 19,1 juta peserta.
Dengan target kepesertaan tersebut, maka iuran tahun ini bisa mencapai Rp 42,6 triliun. Tumbuh 17 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 36 triliun.
"Dengan target pencapaian optimistis tersebut, manajemen BPJS Ketenagakerjaan langsung mengimplementasi strategi kerja untuk mendukung kinerja dan layanan yang lebih baik bagi pekerja," tegas Utoh.
Sepanjang tahun lalu kondisi perekonomian nasional masih belum membaik. Ini tercermin dari data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun cukup dalam sebesar 12 persen-13 persen.
"Dengan melihat kondisi pasar pada 2015 yang menurun, BPJS Ketenagakerjaan tetap mampu mencatatkan perolehan dana investasi sebesar Rp206,06 triliun atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar Rp187,021 triliun," katanya.
"Sedangkan jika di rata-rata selama periode 2010-2015, dana investasi tumbuh 15,79 persen per tahun."
Sepanjang 2015, pencapaian total hasil investasi tercatat Rp 17,69 triliun dengan Yield on Investment (YOI) sebesar 9,09 persen. Tumbuh positif dibanding hasil intrumen investasi lainnya.
"Jadi, di tengah kondisi market yang menurun, BPJS Ketenagakerjaan masih meraih hasil investasi 9,09 persen atau cukup tinggi dibandingkan benchmark industri,” jelasnya.
Dia melanjutkan, hasil pengembangan program Jaminan Hari Tua (JHT) mencapai 9,14 persen. Sementara Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 8,38 persen dan Jaminan Kematian (JKM) 8,04 pesen.
"Hasil pengembangan ini merupakan cerminan dari portofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan setiap program dan mengacu pada regulasi pengelolaan aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yaitu PP No. 99 Tahun 2013 dan PP No. 55 Tahun 2015." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan mencatat, jumlah peserta JKN pada 2022 mencapai 248,7 juta jiwa, naik dibandingkan 2021 yang mencapai 235,7 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut merupakan bagian dari alokasi APBN keseluruhan yang diusulkan sebesar Rp3.304,1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat anggaran program bansos dalam APBN 2024 mencapai Rp496 triliun.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja terbagi menjadi dua alokasi, pertama untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS sebesar Rp10,3 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca Selengkapnya