2018, Pemerintah fokus sertifikasi tanah di Papua
Merdeka.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala BPN, Sofyan Djalil mengatakan tahun depan pemerintah akan lebih memfokuskan program pengadaan sertifikat tanah di luar Jawa.
"Tahun depan kita akan fokuskan lebih banyak di luar Jawa," ungkapnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (20/6).
Adapun, kendala yang dihadapi pemerintah dalam sertifikasi tanah adalah tidak meratanya biaya pembuatan sertifikat di tiap daerah. Terdapat perbedaan yang cukup besar antara biaya di Pulau Jawa dibandingkan daerah lain, misalnya Papua, Kalimantan, dan Indonesia Timur.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Apa itu sertifikat tanah? Sertifikat tanah merupakan bukti otentik atas hak tanah yang dimiliki.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
-
Dimana tempat mengurus sertifikat tanah? Anda dapat mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan membawa seluruh dokumen dan syarat yang berlaku.
-
Apa manfaat dari program Jokowi untuk sertifikasi tanah? Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen,' kata Raja Juli.
-
Mengapa penting untuk mengurus sertifikat tanah? Sehingga masyarakat dianjurkan untuk segera melakukan pembuatan akta tanah di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) terdekat.
"Harga ongkos itu beda-beda tergantung wilayah. Kalau di Jawa murah, Rp 250.000 per meter persegi. Kalau di Papua, di Kalimantan,di Indonesia Timur sampai dengan Rp 700.000," katanya.
Tingginya perbedaan biaya pembuatan sertifikat ini membuat pemerintah memilih Papua dan Indonesia Timur untuk disertifikasi. Sehingga, bidang tanah yang tersertifikasi semakin banyak di wilayah tersebut.
"Jadi kalau dananya sedikit kita lebih fokuskan di Papua supaya lebih banyak sertifikat" pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah mendapatkan dana sebesar Rp 1,2 triliun guna memuluskan program sertifikasi 5.000.000 hektare tanah. Dana tersebut diperoleh dari dana milik Kementerian Keuangan.
"Dananya, 1,2 triliun lagi. Untuk sementara diambil dulu dari dananya Kementerian Keuangan nanti akan dimasukkan APBN-P," tukas Sofyan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri ATR/Kepala BPN menyerahkan langsung secara door to door sebanyak 35 sertifikat.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini Jokowi dan Hadi menyerahkan 4.000 sertifikat tanah kepada warga.
Baca SelengkapnyaJokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2024, targetnya ada 100 Kota/Kabupaten dideklarasikan sebagai Kota/Kabupaten Lengkap.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tambahan anggaran tahun 2024 kepada Kementerian ATR/BPN sebesar Rp620 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sangat mencintai rakyat Papua, buktinya dengan pembangunan tata kelola pemerintahan yang baik.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN berupaya menjalankan program Reforma Agraria yang berorientasi memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut seperti dengan melakukan fotocopy.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertipikasi tanah aset
Baca SelengkapnyaKementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hadir memberikan kepastian hukum terhadap PLBN.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca Selengkapnya