Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Target 100 Hari Program Kerja Mentan Syahrul, Termasuk Penggunaan Kecerdasan Buatan

3 Target 100 Hari Program Kerja Mentan Syahrul, Termasuk Penggunaan Kecerdasan Buatan Mentan Syahrul Yasin Limpo. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan program utamanya dalam 100 hari pertama menjabat. Ada 3 program utama yang akan dia canangkan. Mentan Syahrul mengungkapkan program utama adalah mensinkronkan data pertanian agar menjadi satu pintu.

"Data harus satu sehingga data yang dipegang Presiden, Gubernur, Bupati, Camat sampai kepala desa, semua kementerian sama. Termasuk masalah lahan dan produksi," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/11).

Kedua adalah memetakan lahan yang akan segera panen. Menurutnya, hal ini sangat penting sebab menyangkut kebutuhan pangan 267 juta penduduk Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Kita di kementan dalam 100 hari ingin memiliki kejelasan lahan yang akan panen di mana aja, seperti apa kemampuan kita. Kita kan harus jamin bisa beri makan 267 juta. Maka itu menjadi langkah, tidak boleh melihat itu sebagai masalah kecil," ujarnya.

Hal itu, lanjutnya, akan membuat aspek cuaca menjadi dapat diprediksi secara tepat. Termasuk antisipasi bencana yang mungkin terjadi. "Kita sudah gunakan itu. Satelit kita bisa baca. AI (kecerdasan buatan) akan kita mainkan," ujarnya.

Ketiga adalah pengendalian, hal ini memungkinkan pertanian akan berpusat di kecamatan. "Ketiga tentu pengendalian. Ini pesan presiden melakukan debirokratisasi. Pengendalian pertanian itu bicara lapangan karena itu pengendalian tidak boleh di Jakarta, di provinsi tapi harus di kecamatan, sehingga masalah-masalah pangan case by case di mana tempatnya semua orang bisa melihatnya," ujarnya.

Secara keseluruhan, dia menekankan pertanian Indonesia harus sudah mulai memanfaatkan kecerdasan buatan agar tidak tertinggal oleh negara lain. "Sekali lagi, penggunaan citra satelit AI itu harus dimainkan," tutupnya.

Penyeragaman Data Menjadi Prioritas Kerja

Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo menargetkan dalam 100 hari kerja akan memetakan data pertanian. Dengan adanya pemetaan ini, data pertanian menjadi lebih jelas.

"Jadi selama 1-3 bulan ke depan, saya akan menyelesaikan dahulu masalah pendataan. Dengan adanya data yang jelas, dapat diketahui gambaran pertanian setiap daerah. Data ini menjadi milik Kementerian Pertanian yang harus disepakati oleh semuanya. Tidak boleh kementerian lain punya data pertanian," tuturnya saat jumpa pers.

Ia menilai, data menjadi penting karena menyangkut kondisi pertanian saat ini. Apalagi ketahanan suatu negara ini ditentukan ketahanan pangan. Jika ketahanan pangan baik, maka negara tersebut keamanannya terjamin.

"Indonesia ini kelebihannya ada pada pertanian karena menjadi soko guru. Jadi ketahanan pangan harus diwujudkan," tegasnya.

Karena itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini meminta agar semua pihak dapat bekerja secara fokus dan maksimal.

"Keberhasilan ini datangnya bukan dari saya sebagai Menteri Pertanian, melainkan datang dari bawah lalu berakumulasi ke atas. Makanya kita harus bekerjasama untuk menyediakan pangan bagi 367 juta penduduk Indonesia," katanya.

Dari Lurah Menjadi Gubernur

Dalam konferensi pers, Syahrul menceritakan karirnya di pemerintahan. Dimulai saat menjabat menjadi lurah, bahkan kelurahannya mendapatkan predikat kelurahan terbaik se-Sulawesi Selatan.

Keberhasilan menjadi lurah membawanya diangkat menjadi camat. Bahkan ia mendapat penghargaan sebagai camat teladan se-Indonesia.

"Pada saat menjadi camat, saya adalah satu-satunya camat yang mendampingi Presiden RI, Soeharto saat mengunjungi Sulawesi Selatan," ungkap Syahrul bangga.

Setelah menjadi camat, karir Syahrul berlanjut. Ia terpilih menjadi Bupati Gowa selama 2 periode (1994-2002). Tak berhenti sampai disitu, Syahrul maju menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam.

Namun pada Pilkada 2007-2013, Syahrul maju mencalonkan menjadi Gubernur berpasangan dengan Agus ArifinNu'mang (saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel). Pasangan yang dikenal dengan sebutan Sayang ini memenangkan pertarungan dengan petahana Amin Syam. Pada periode berikutnya (2013-2018), Syahrul kembali tepilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.

Pada era Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul mendapatkan Bintang Maha Putera Utama bidang Pertanian karena dinilai mampu memenuhi pangan untuk 17 provinsi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Instruksikan Pejabat Kementan Turun ke Lapangan Siapkan Masa Tanam
Mentan Amran Instruksikan Pejabat Kementan Turun ke Lapangan Siapkan Masa Tanam

Mentan Amran terus mematangkan rencana peningkatan produksi padi di masa tanam I oktober-maret.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pede Bisa Swasembada 4 Tahun ke Depan, Ini Buktinya
Pemerintah Pede Bisa Swasembada 4 Tahun ke Depan, Ini Buktinya

Kementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Merdeka Awards 2023, Kementerian Ketenagakerjaan hingga Kementerian Pertanian Raih Penghargaan Program Inovatif untuk Negeri
FOTO: Merdeka Awards 2023, Kementerian Ketenagakerjaan hingga Kementerian Pertanian Raih Penghargaan Program Inovatif untuk Negeri

Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pertanian menerima penghargaan Merdeka Award 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menteri AHY Beberkan Capaian 100 Hari Kerja, Genjot Program Arahan Jokowi
VIDEO: Menteri AHY Beberkan Capaian 100 Hari Kerja, Genjot Program Arahan Jokowi

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan sejumlah capaiannya dalam 100 hari kerja

Baca Selengkapnya
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian

Kemandirian pangan tak hanya menyangkut soal swasembada beras, tapi juga komoditas lain.

Baca Selengkapnya
Pesan Penting untuk AHY yang Baru Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN: Gebuk Mafia Tanah
Pesan Penting untuk AHY yang Baru Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN: Gebuk Mafia Tanah

Bersamaan dengan itu, AHY juga mendorong proses redistribusi tanah untuk melahirkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan.

Baca Selengkapnya
Pimpin Rapat Perdana di Kementerian ATR/BPN, AHY Minta Anak Buah Buat Target 100 Hari Kerja
Pimpin Rapat Perdana di Kementerian ATR/BPN, AHY Minta Anak Buah Buat Target 100 Hari Kerja

AHY pun mengingatkan amanah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pekerjaan Kementerian ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Pertama Bekerja, Plt Mentan Siapkan Program Quick Win Jelang Masa Tanam
Tiga Hari Pertama Bekerja, Plt Mentan Siapkan Program Quick Win Jelang Masa Tanam

Mentan meminta jajaran kerjanya untuk secara intens mendampingi para petani di lapangan.

Baca Selengkapnya
Mentan: Penelitian Pertanian Harus Jawab Tantangan Terkini dan Masa Depan
Mentan: Penelitian Pertanian Harus Jawab Tantangan Terkini dan Masa Depan

Penelitian bisa menjadi kunci dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian

Baca Selengkapnya
Resmi Jadi Wamentan, Sudaryono Fokus Kebijakan Food Estate dan Pompanisasi Lahan Pertanian
Resmi Jadi Wamentan, Sudaryono Fokus Kebijakan Food Estate dan Pompanisasi Lahan Pertanian

Sudaryono meminta dukungan masyarakat untuk meraih target merampungkan tugas di bidang pangan.

Baca Selengkapnya
Penghujung Masa Jabatan, Menteri Kesayangan Prabowo Pakai Rp65,4 Miliar untuk Ini
Penghujung Masa Jabatan, Menteri Kesayangan Prabowo Pakai Rp65,4 Miliar untuk Ini

Amran mengaku keliling Indonesia untuk memastikan pangan masyarakat sebelum pergantian masa pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Alasan Jokowi Tunjuk Arief Prasetyo Adi Jadi Plt. Mentan
Alasan Jokowi Tunjuk Arief Prasetyo Adi Jadi Plt. Mentan

Jokowi mengatakan penunjukan Arief dilakukan agar Kementan lebih koordinatif dan mudah dalam bekerja terutama dalam mengurusi persoalan pangan.

Baca Selengkapnya