Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Kerugian buy back saham Indosat yang digagas Jokowi

4 Kerugian buy back saham Indosat yang digagas Jokowi Indosat luncurkan merek Indosat Business. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang, penjualan Badan Usaha Milik Negara di era Megawati Soekarnoputri kembali diusik para calon presiden Prabowo - Hatta dan tim suksesnya.

Atas desakan tersebut, Joko Widodo yang merupakan calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri , memberikan sinyal akan membeli kembali Indosat dari tangan asing dengan syarat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7 persen.

Saham Indosat per 31 Maret, dimiliki Ooredoo Asia PTE. LTD sebanyak 65 persen, Pemerintah Indonesia 14.29 persen, Skagen AS entities 5.42 persen dan publik 15,29 persen.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Tim Prabowo penjualan Indosat merugikan Indonesia, karena saat itu Indosat memiliki satelit palapa. Pemerintah saat itu, menjual menjual 41,94 persen saham Indosat sebesar Rp 5,62 triliun. Lantas, apa ruginya jika saham Indosat dibeli lagi?

Satu slot izin orbit satelit sudah dicabut

Para tim sukses Prabowo - Hatta Rajasa, mengkritik penjualan Indosat karena perusahaan itu memiliki satelit yang bisa digunakan untuk bidang pertahanan dan keamanan Indonesia. Penjualan dituduh merugikan kedaulatan Indonesia.Tetapi, menurut informasi, pemerintah telah mencabut izin pengelolaan slot orbit satelit 150,5 derajat BT dan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk mengambil alih penggunaan slot satelit tersebut. Indosat akhirnya hanya slot orbit 113 derajat bujur timur (BT).Pengambilalihan orbit satelit, karena karena keterbatasan waktu, Indosat dalam mengorbitkan satelit anyar. Pemerintah memutuskan untuk mencabut izin penggunaan dari Indosat dan memberikannya kepada BRI. Slot orbit tersebut pernah hilang pada 2007 namun berhasil direbut kembali dalam sidang internasional World Radio Conference (WRC) di Jenewa, Swiss.Head of Research di Indonesian Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia), Poltak Hotradero dalam laman media sosial menyarankan dana pembelian tersebut dapat dialokasikan untuk membeli satelit baru kemudian dapat dititipkan ke Telkom atau juga BRI via BRISAt dan sisa dananya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur."Indonesia masih memiliki satelit Telkom-2 dan dan masih berkesempatan meluncurkan satelit Telkom-3 sebelum masa pakai Satelit Telkom-2 habis di tahun 2020. Selain itu, ada pula Satelit Garuda," katanya.

Harga buy back tinggi

Perusahaan telekomunikasi Indosat didirikan pada 1967 dan mulai beroperasi pada 1969. Pemerintah Indonesia membeli seluruh saham Indosat pada 1980 dan resmi menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dan pada 1994 Indosat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek New York. Saham pemerintahpun tergerus menjadi 65 persen saham di Indosat.Di Era Megawati menjadi presiden, pemerintah menjual 40 persen lebih sahamnya di Indosat ke Singapore Technologies Telemedia (STT) dan pada Juni 2008, STT menjual seluruh sahamnya di Indosat kepada Qatar Telecom asal Qatar yang saat ini berganti nama menjadi Ooredoo.Indosat menjadi operator seluler terbesar ketiga dengan 59,7 juta pelanggan, setelah Telkomsel dan XL Axiata, yang masing-masing memiliki 132,65 juta dan 68,5 juta pelanggan pada kuartal pertama 2014. Dengan kondisi tersebut, pembelian saham kembali akan sangat membutuhkan dana besar.Anggota Komisi I Fraksi PAN Chandra Trita Wijaya mempunyai hitungan uang untuk membeli Indosat harganya bisa mencapai Rp 200 triliun. Hal ini merujuk pada hitungan penjualan Axis yang mencapai Rp 17 triliun. " Axis itu kecil tapi punya frekuensi besar. Mereka tidak bisa bersaing dengan operator 3 besar kemudian XL berani membayar Rp 17 triliun," katanya.

Utang Indosat tinggi

Pada awal 2009, Qatar Telecom meningkatkan kepemilikan sahamnya di Indosat menjadi 65 persen setelah Pemerintah Indonesia mengeluarkan bagi investasi asing di perusahaan penyedia komunikasi seluler boleh dimiliki pihak asing hingga 65 persen. Saat ini, anak usaha Ooredoo QSC yang dulu bernama Qatar Telecom QSC ini memiliki total utang sebesar Rp 23,93 triliun di akhir 2013 kemarin. Pada periode yang sama, perusahaan yang 14 persen sahamnya dimiliki pemerintah rugi sebesar Rp 2,7 triliun. Selain itu, perusahaan ini pernah dibelit kasus hukum IM2."Berapa uangnya? Capres ngomong terlalu detil susah. Dia ngomong buy back maka akan tinggi harganya. Sekarang Indosat banyak utang, membeli Indosat harus nanggung utangnya. Uang dari mana," ujar Anggota Komisi I Fraksi PAN Chandra Trita.

Lebih untung besarkan Telkom

Selain Indosat, Indonesia punya perusahaan telekomunikasi yang saat ini kinerjanya sedang sangat baik, PT Telkom. Perusahaan ini pun memiliki anak usaha PT Telkomsel yang bergerak sama di bidang telekomunikasi seluler. Apabila sulit dibeli kembali maka pemerintah bisa matikan Indosat"Saya dapat informasi sebenarnya tidak ada klausul 'buy back' ketika Indosat dijual pemerintah sebelumnya. Kalau memang tidak bisa dibeli kembali, ya dimatikan saja pelan-pelan dengan regulasi yang ada di dalam negeri," kata Pengajar Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) Evo S Hariandja dihubungi dari Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (24/06).

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham Perusahaan, Ada Apa?
Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham Perusahaan, Ada Apa?

President Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan

Terlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.

Baca Selengkapnya
Oleh-Oleh dari AS, Jokowi dan Joe Biden Sepakat Divestasi 14 Persen Saham Vale
Oleh-Oleh dari AS, Jokowi dan Joe Biden Sepakat Divestasi 14 Persen Saham Vale

Penandatanganan Head of Agreement ini terjadi di sela-sela kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Sentil Investor Lokal Dulu Tolak IKN Kini Rebutan Ingin Cuan
VIDEO: Jokowi Sentil Investor Lokal Dulu Tolak IKN Kini Rebutan Ingin Cuan

Presiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)

Baca Selengkapnya
Bos Indofood Anthony Salim Masuk Daftar Pemilik Saham Emtek Grup Terbesar, Ini Datanya
Bos Indofood Anthony Salim Masuk Daftar Pemilik Saham Emtek Grup Terbesar, Ini Datanya

Anthony diperkirakan mendapatkan dividen sekitar Rp22,04 miliar atas kinerja perusahaan di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Melihat Tren Saham Indika Energy (INDY) setelah Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud
Melihat Tren Saham Indika Energy (INDY) setelah Arsjad Rasjid Jadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad diumumkan sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud pada Selasa 4 September 2023.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal
PMI Manufaktur Anjlok, Jokowi Minta Anak Buah Belanja Produk Lokal

PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar
Kejati DKI Tahan 6 Tersangka Korupsi Dana Pensiun Bukit Asam, Kerugian Rp234 Miliar

Kejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.

Baca Selengkapnya
Masih Negosiasi Harga, Erick Thohir Tak Mau Divestasi Saham Vale Diburu-Buru
Masih Negosiasi Harga, Erick Thohir Tak Mau Divestasi Saham Vale Diburu-Buru

Pemerintah masih memproses divestasi saham PT Vale Indonesia.

Baca Selengkapnya