Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Senjata rahasia China ini bisa dongkrak ekonomi global

4 Senjata rahasia China ini bisa dongkrak ekonomi global China. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Melemahnya pertumbuhan ekonomi China belakangan ini membuat khawatir banyak negara. Investor global ketakutan karena China selama ini menjadi pasar terbesar produk berbagai negara.

Selain itu, China belum lama ini juga mendevaluasi mata uangnya, Yuan. Kebijakan ini diambil untuk mendongkrak ekspor negaranya yang selama ini anjlok. Kebijakan ini mengguncang ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Bahkan dampaknya lebih parah dari turunnya harga minyak dunia, bangkrutnya Yunani atau kenaikan suku bunga The Fed.

Buktinya, nilai tukar Rupiah sempat anjlok dalam hingga menyentuh angka Rp 14.000 per USD. Ini adalah level terendah semenjak krisis 1998 silam.

Kebijakan China ini juga menakuti para investor global. Terbukti dengan turunnya harga saham beberapa perusahaan, seperti perusahaan merek mewah, semikonduktor serta pertambangan beberapa waktu lalu. Pertumbuhan China melemah, investor gelisah.

Namun demikian, Anda tidak perlu panik. Pasalnya, China diyakini masih mempunyai senjata pamungkas yang belum digunakan untuk mendongkrak ekonominya sekaligus ekonomi global.

Negara ekonomi terbesar kedua dunia ini diyakini masih menyimpan senjatanya. Analis menyebut China sebenarnya bisa saja kembali merangsang pertumbuhan ekonominya dan mendorong ekonomi global, namun belum dilakukan.

Berikut senjata China yang masih disimpan untuk dongkrak ekonomi global seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Rabu (26/8).

Investasi infrastruktur

Meski sudah menjadi negara maju, China disebut masih membutuhkan banyak investasi, terutama infrastruktur. Pembangunan infrastruktur akan kembali membangkitkan ekonomi China.

China masih membutuhkan banyak infrastruktur seperti jalan raya, kereta bawah tanah, pasokan air serta infrastruktur kesehatan.

"Investasi infrastruktur akan meningkatkan kembali tenaga kerja di China. Biasanya terjadi setelah negara berkembang pesat karena industrialisasi. Dalam waktu dekat, investasi infrastruktur secara langsung akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan PDB China," kata analis UBS, Wang Tao.

Pengeluaran pemerintah untuk belanja infrastruktur memang tidak menjamin ekonomi untuk jangka panjang. Namun, setidaknya ini akan mempertahankan ekonomi hingga daya beli masyarakat kembali pulih.

Stimulus fiskal

Meskipun China kini dililit utang, tapi pemerintah masih memiliki ruang untuk meningkatkan belanja fiskal. Defisit anggaran berjalan China dinilai masih relatif rendah dibandingkan negara lain.

Ekonom China dari Deloitte, Xu Sitao mengatakan Beijing sebenarnya bisa mempertimbangkan potongan pajak. Misalnya, untuk industri yang meningkatkan konsumsi.

Ke depan, analis berharap China untuk meninjau kembali anggaran dan kebijakan pajak pada pertemuan politik di bulan Oktober mendatang.

Penyelamatan politik

Komite sentral partai komunis China bakal menggelar pertemuan pada musim gugur ini. Pertemuan untuk menyetujui rencana negara lima tahun mendatang dari 2016 - 2020.

Jika pemerintah pusat bisa hadir, pertemuan ini bisa digunakan untuk memasukkan rekomendasi kebijakan efektif. Ada kemungkinan pertemuan ini akan memulihkan kepercayaan investor dan kembali menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi BNP Paribas, Xingdong Chen dalam catatannya mengatakan ini juga menjadi peluang China untuk membenahi perusahaan milik negara. "Langkah lebih penting untuk mereformasi BUMN dan memerangi inefisiensi dan pemborosan," katanya.

Bank sentral simpan aksi

People's Bank of China atau bank sentral China masih belum mengeluarkan aksinya untuk menggenjot perekonomian. Sebenarnya, bank sentral bisa saja menurunkan suku bunga sehingga dana kredit menjadi murah.

Bank sentral juga sebenarnya bisa mengubah kewajiban permodalan perbankan sehingga kredit yang dikucurkan bisa lebih banyak.

Analis Baring Asset Management, Khiem Do mengatakan kedua kebijakan ini masih disimpan oleh pemerintah China.

"Jika digunakan ini akan meningkatkan likuiditas dan perekonomian juga. Ini juga bisa menjadi stimulus di pasar saham," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit
Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit

Meski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.

Baca Selengkapnya
Uang Beredar Saat Pemilu 2024 Diprediksi Tembus Rp150 Triliun
Uang Beredar Saat Pemilu 2024 Diprediksi Tembus Rp150 Triliun

Namun ada tantangan besar yang mampu mempengaruhi likuiditas dan kebijakan moneter tetap ketat di tahun depan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India

Namun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja

"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Sedang Ambruk, Orang Kaya Malah Borong Rumah Triliunan Rupiah dan Ludes dalam Satu Jam
Ekonomi China Sedang Ambruk, Orang Kaya Malah Borong Rumah Triliunan Rupiah dan Ludes dalam Satu Jam

Ada kota yang membebaskan pemilik rumah tempat tinggal dari kewajiban membayar pajak keuntungan.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata di Begini Cara Orang Kaya China Simpan Aset Mewahnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata di Begini Cara Orang Kaya China Simpan Aset Mewahnya

Cara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Loyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya