5 Bisnis yang Prospektif di Masa Depan Versi Ignasius Jonan
Merdeka.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan ada 5 bisnis yang prospektif di masa depan, mulai dari mobil listrik hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Saya bilang tuh, they are coming (mereka datang), bukan they will come (mereka akan datang). They are coming faster and faster to our life (mereka datang semakin cepat dalam hidup kita)," kata Jonan di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (26/11).
Bisnis yang pertama, yakni energi baru terbarukan yang dinilainya wajib untuk dikembangkan di masa depan. "Renewable energy ini menurut saya, it is mandatory (ini wajib). Mau dihitung bagaimana pun it is beyond economic calculation (di luar hitungan ekonomi), ini harus duduk mau beres bagaimana," katanya.
-
Apa yang membuat bisnis teknologi dan layanan AI sangat potensial? Seiring dengan semakin banyaknya bisnis yang menjalani transformasi digital, mereka membutuhkan keahlian teknologi agar tetap kompetitif. Ledakan AI juga menciptakan peluang baru, mulai dari mengotomatisasi tugas-tugas rutin hingga merevolusi layanan pelanggan dan analisis data. Bagi para pengusaha yang memiliki pola pikir paham teknologi, sekaranglah saatnya untuk memanfaatkan tren ini.
-
Bagaimana AI merancang mobil masa depan? AI mendesain mobil dengan menggunakan desain mobil kontemporer dari beberapa model, seperti Vauxhall/Opel Corsa, Ford Fiesta, dan Tesla Model Y.
-
Mobil masa depan seperti apa yang dirancang oleh AI? AI mendesain mobil dengan menggunakan desain mobil kontemporer dari beberapa model, seperti Vauxhall/Opel Corsa, Ford Fiesta, dan Tesla Model Y.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Kenapa teknologi energi bersih penting di 2025? Teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi atau bahkan memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon, diperkirakan akan menjadi sektor pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
Bisnis selanjutnya yang prospektif di masa depan, yakni kendaraan atau mobil listrik. Menurutnya, apapun nanti teknologinya, baik hidrogen maupun baterai litium, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan demi masa depan dunia.
Jika dalam 10 tahun ke depan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD10 ribu, dia membayangkan banyaknya kendaraan yang akan digunakan warga.
"Misal dalam 10 tahun, GDP 2030 itu 10 ribu dolar AS, atau naik 2,5 kali dalam 10 tahun, itu berapa kendaraan bermotor yang dibutuhkan. Kalau semua pakai combustion engine, luar biasa polusinya. Apalagi kita tidak tertib menggunakan combustion engine yang ramah lingkungan," katanya.
Bisnis lain, yaitu bisnis online. Perkembangan bisnis daring akan memberi dampak pada platform properti secara keseluruhan. Dia menilai gedung perkantoran, perumahan dan properti lainnya harus mendukung ketersediaan koneksi internet yang cepat.
"Mungkin sekarang kompleks perumahan atau wilayah dengan broadband (koneksi internet cepat) luar biasa, yang fast broadband, itu mungkin nilainya akan naik," katanya.
Bisnis Lainnya
Bisnis keempat, yaitu bisnis di sektor lingkungan hidup. Menurut Jonan, kini semakin banyak pihak yang memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan. Bahkan PBB dan World Economic Forum (WEF) pun sudah mendorong program penanaman 1 triliun pohon di dunia.
"Uni Eropa, waktu saya bertugas juga sudah ribut mempermasalahkan hasil perkebunan sawit kita, apakah ini memenuhi standar eco friendly atau tidak. Ini akan datang, tidak hanya secara bidang karena makin lama akan datang," katanya.
Terakhir, bisnis yang tidak kalah penting sudah mulai masuk dalam kehidupan adalah kecerdasan buatan atau AI. Bisnis ini merupakan tulang punggung dari revolusi industri 4.0 yang tengah digadang-gadang pemerintah. Teknologi tersebut juga yang nantinya akan menciptakan aktivitas robotik yang bisa menggantikan peranan manusia.
"Ini kalau datang, negara kita harus memikirkan work force (tenaga kerja) kita mau dididik bentuk apa lagi. Kalau Dubes mungkin enggak bisa pakai robot, tapi banyak kegiatan bisa pakai robot. Banyak. Work force kita bagaimana, ini yang harus kita lakukan untuk bisa menyesuaikan dengan zaman masa depan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaKepala negara mengaku tidak ada pembicaraan khusus saat para pebisnis itu mengerubunginya.
Baca SelengkapnyaDunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana memasarkan lebih banyak pilihan mobil listrik untuk masyarakat Indonesia, seperti MPV 7-seaters.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau pameran kendaraan listrik di Jiexpo Kemayoran.
Baca Selengkapnya