Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Investasi Lebih Penting Ketimbang Menabung

Alasan Investasi Lebih Penting Ketimbang Menabung Ilustrasi menabung. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/studioVin

Merdeka.com - Direktur Presiden Direktur Interim Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Afifa memaparkan perbedaan antara investasi dan menabung. Menurutnya, investasi dapat menambah daya beli masyarakat dan dapat membantu masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya serta memberikan tren positif dalam peningkatan daya beli.

"Misalnya, harga sapi itu sekarang sekitar Rp75 ribu. Dalam waktu setahun ke depan mungkin harganya mungkin bakalan sama. Tetapi, kalau 10 tahun berikutnya bisa jadi sudah nambah dua kali lipatnya karena inflasi. Kalau duit yang kita tabung segitu-segitu saja, bisa jadi saya beli kita jadi menurun dan tidak bisa beli daging sapi lagi," paparnya dalam webinar Basic Investment yang diadakan oleh MAMI, Sabtu (24/10).

Dia menjelaskan, menabung sendiri di rumah dengan celengan atau di bawah bantal tidak akan menambah nilai uangnya. Kemudian, jika menabung di bank, nasabah memang akan mendapat bunga setidaknya 5 persen. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan masyarakat memiliki simpanan uang yang pas-pasan.

Sementara itu, kebiasaan menabung lebih condong berguna untuk menutupi kebutuhan jangka pendek, seperti pembayaran dana pendidikan, uang bulanan listrik, dan kebutuhan yang sifatnya harian.

Sehingga, jika uangnya berencana disimpan untuk jangka panjang, para nasabah disarankan untuk melakukan investasi. Baginya, jika uangnya hanya sekadar ditabung, nasabah dapat kehilangan kesempatan mendapat keuntungan atau opportunity gain.

"Kalau investasi, dalam 20 tahun ke depan, kita bisa ambil asumsi bahwa nanti bakal ada return 15 persen. Tabungan kita yang Rp100 ribu, dapat berkembang biak, mungkin mencapai Rp1,6 juta di 10 tahun kemudian. Alhasil, kita tidak pas-pasan, malah bisa beli daging sapi dan printilan-printilan lainnya," imbuhnya.

Di saat pandemi seperti sekarang, Afifa mengakui bahwa reksadana saham lebih terkoreksi karena absennya investor asing. Hal ini disebabkan mereka lebih melirik prospek ke negara lain dengan penanganan covid-19 yang lebih memadai.

"Ketika vaksin sudah ditemukan dan masyarakat sudah lebih awas terhadap protokol kesehatan, maka prospek ekonomi di depan juga akan lebih baik," jelasnya.

Meskipun masih menunggu kestabilan ekonomi, obligasi maupun saham masih memiliki tren positif dan berpotensi baik untuk dijadikan simpanan jangka panjang.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Adapun, saham dan obligasi memiliki perbedaan tersendiri. Afifa memaparkan beberapa perbedaan antara obligasi dan saham. Menurutnya, secara umum, obligasi merupakan surat utang, sedangkan saham adalah surat tanda kepemilikan suatu perusahaan.

Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan ataupun pemerintah. Di dalamnya, terkandung identitas dari perusahaan yang mengeluarkan surat utangnya, besaran utang, serta kupon atau bunga.

"Ilustrasi gampangnya adalah, misalnya anda berniat membuat usaha minuman. Namun, nggak punya modal yang cukup. Akhirnya, Anda pinjam uang ke teman-teman Anda. Nantinya, ketika usaha jual limun Anda sudah mencukupi, Anda harus mengembalikan bunga pokok pinjaman pada teman-teman Anda," jelas Afifa.

Dalam obligasi, yang memiliki hak operasional hanya pemiliknya. Obligasi memiliki kaitan erat dengan naik turunnya suku bunga. Ketika suku bunga nasional naik, selisih antara suku bunga obligasi dan suku bunga pasar akan menjadi lebih sedikit. Alhasil, harga obligasi biasanya akan lebih turun.

"Kalau harga obligasi turun, maka tingkat keuntungan (yield) nya akan memberikan harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika suku bunga turun, otomatis harga obligasi naik dan yieldnya turun," jelasnya.

Berbeda dengan obligasi, pemegang saham memiliki hak untuk ikut mengatur operasional perusahaan, asal memegang paling tidak 60 persen saham perusahaan. Kemudian, jika obligasi bergantung pada kenaikkan suku bunga, keuntungan saham bergantung pada perusahaan. Nantinya, sebagian keuntungan itu akan dibagikan pada pemegang saham melalui dividen.

"Sehingga, kalau perusahaannya lagi nggak untung, pada pemegang saham nggak akan dapat menikmati dividen," simpul Afifa. Saham juga memiliki kapitalisasi pasar yang terdiri dari small cap (di bawah Rp10 triliun), mid cap (di antara Rp10-20 triliun), dan big cap (di atas Rp50 triliun).

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor
Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor

Apa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?

Baca Selengkapnya
Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi
Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi

Beralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.

Baca Selengkapnya
Data LPS: Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Makin Banyak di April 2024
Data LPS: Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Makin Banyak di April 2024

Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Meningkat Hampir 10 Persen di April 2024

Baca Selengkapnya
Seluk Beluk Emas jadi Pilihan Investasi Paling Aman dari Gejolak Ekonomi dan Inflasi
Seluk Beluk Emas jadi Pilihan Investasi Paling Aman dari Gejolak Ekonomi dan Inflasi

Investasi emas menjadi pilihan lantaran nilai logam mulia yang konsisten.

Baca Selengkapnya
Cara Kaya Raya Sebelum 30 Tahun, Panduan Investasi untuk Bocil!
Cara Kaya Raya Sebelum 30 Tahun, Panduan Investasi untuk Bocil!

Menjadi orang kaya sebelum usia 30 tahun bukan hal yang mustahil.

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Bikin Hidup Lebih Tenang, Ini Jenis Tabungan yang Wajib Dimiliki untuk Hari Tua
Bikin Hidup Lebih Tenang, Ini Jenis Tabungan yang Wajib Dimiliki untuk Hari Tua

3 jenis tabungan ini wajib dimiliki untuk bikin hari tua lebih nyaman dan bebas khawatir.

Baca Selengkapnya
Pengertian Deposito, Lengkap Beserta Jenis dan Keuntungannya
Pengertian Deposito, Lengkap Beserta Jenis dan Keuntungannya

Sebelum memutuskan mendepositkan dana Anda, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian deposito dan jenis-jenisnya.

Baca Selengkapnya