Asal usul pencetus pembuatan pesawat di Indonesia versi Habibie
Merdeka.com - Industri penerbangan dan kedirgantaraan di Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad. Selama ini, sosok yang dikenal sebagai pengembang industri penerbangan dalam negeri adalah BJ Habibie yang juga pernah menjabat sebagai orang nomor satu di republik ini.
Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie bercerita mengenai sejarah pesawat terbang di Indonesia. Ide dan sosok yang getol membuat pesawat terbang di Indonesia bukan datang dari Habibie, Soekarno ataupun Soeharto.
Habibie menyebutkan, salah satu tokoh yang pertama kali ingin mengembangkan pesawat terbang adalah Wiweko Soepono. Dia berasal dari Angkatan Udara Indonesia. Wiweko juga ternyata sosok pendiri maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Di mana B.J Habibie menimba ilmu teknik penerbangan? Bahkan, mantan Presiden Republik Indonesia ke-3, B.J Habibie juga merupakan alumni dari RWTH Aachen mengambil studi teknik penerbangan.
-
Apa kontribusi Habibie untuk Indonesia? Nama Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan sebutan BJ Habibie, tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga memiliki reputasi yang baik di Jerman. Di negara tersebut, putra bangsa asal Parepare, Sulawesi Selatan, ini menghabiskan sebagian besar waktu studinya dalam bidang kedirgantaraan.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Kapan Habibie menciptakan pesawat R80? Meskipun dikembangkan di penghujung karier Habibie, R80 mencerminkan visi jangka panjangnya untuk memajukan industri penerbangan nasional serta mengatasi tantangan transportasi udara di masa mendatang.
"Wiweko ini kemudian diganti oleh Nurtanio. Beliau yang mengerti dan memahami pentingnya teknologi angkatan bersenjata," cerita Habibie di Jakarta, Rabu (26/9) malam.
Pada masa itu, angkatan udara atau TNI adalah yang paling mengetahui pentingnya teknologi khususnya di angkatan udara. Mereka selalu mendorong pembuatan pesawat hingga akhirnya Nurtanio gugur dalam tes flight.
"Nurtanio gugur di tes flight. Dia membuat pesawat FAR 23 tapi ukurannya kecil. Kita butuh FAR 25 itu yang besar. Dia gugur penerbangan engga maju maju-maju," kenangnya.
Setelah Nurtanio meninggal, Soekarno mengambil inisiatif untuk mengembangkan pesawat terbang. Akhirnya Soekarno mengangkat seseorang bernama Kurwet menjadi Menteri Komando Pelatih Pelaksana Pesawat Terbang.
"Dan yang melaksanakan ini semua waktu itu Marsekal Imam Sukoco. Saya kenal mereka semua," katanya.
Ketika itu, Habibie masih berada di Jerman untuk menyelesaikan studinya. "Waktu mereka aktif saya sedang menyelesaikan S3. Saya selesai S3 umur 28 tahun dan disuruh pulang melanjutkan ini," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan-penemuan spektakuler dari BJ Habibie yang diakui dunia internasional.
Baca SelengkapnyaBJ Habibie selalu menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, yang ingin membangun Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan kepemimpinan yang visioner.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem merekomendasikan Ilham Habibie maju di Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem mengusung putra Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, Ilham Akbar Habibie sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPutra BJ Habibie itu menduduki posisi sebagai jajaran Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Berikut profil Ilham Akbar Habibie.
Baca SelengkapnyaPesawat baling-baling atau dikenal istilah helikopter ini dibeli pada tahun 1950-an dan menjadi armada pertama yang dimiliki Indonesia dan TNI AU kala itu.
Baca SelengkapnyaSejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Baca SelengkapnyaMasa kemerdekaan Indonesia melahirkan cerita sejarah yang beragam dan bahkan belum banyak diketahui. Seperti kisah pesawat Avro Anson yang satu ini.
Baca SelengkapnyaLambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila ternyata memiliki perjalanan panjang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan pesawat terbang sudah menjadi harapan warga Hindia Belanda sejak lama.
Baca Selengkapnya