Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aturan tenaga kerja asing RI 'tak cocok' dengan pasar bebas AS

Aturan tenaga kerja asing RI 'tak cocok' dengan pasar bebas AS Aksi buruh perempuan. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini belum memutuskan terkait bergabungnya Indonesia di pasar bebas Amerika Serikat atau TPP (Trans Pacific Partnership). Banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama soal peraturan Indonesia yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan aturan TPP.

Advisor bidang internasional dan kelembagaan dewan komisioner OJK, Triyono mengatakan, salah satu aturan yang belum sesuai adalah soal tenaga kerja asing. Jika bergabung TPP, maka Indonesia harus membebaskan tenaga kerja asing bekerja di Indonesia.

"Di TPP aturan tenaga kerja asing tak dibatasi. Di Indonesia itu aturan tenaga kerja asing di atur yaitu yang boleh hanya level direktur, satu level di bawah direktur atau tenaga ahli," ujar Triyono di Jakarta, Rabu (29/6).

Orang lain juga bertanya?

Aturan tenaga kerja asing ini berada di bawah Kementerian Tenaga Kerja. Oleh karena itu, Triyono berharap kementerian tersebut diajak berunding sebelum memutuskan apakah Indonesia harus bergaung dengan TPP atau tidak.

"Aturannya di Kemenaker soal tenaga kerja asing. Kita ajak mereka berunding untuk mempertimbangkan. Pasal-pasal dalam aturan kita dibandingkan, kita berpikir apa yang harus dilakukan," katanya.

Hal lain yang harus dipertimbangkan sebelum bergabung dengan TPP adalah soal keanggotaan. Saat ini TPP sudah terbentuk dan sudah ada anggota, di mana dari ASEAN sendiri yang telah bergabung adalah Malaysia, Singapura, Vietnam dan Brunei Darussalam.

"Jadi harus ada konsesus atau kita harus menemui anggota negara yang telah bergabung," tegasnya.

Meski demikian, Triyono menyebu hampir semua aturan di Indonesia tak bertentangan dengan aturan TPP. "Meski ada beberapa, tapi hampir semua oke aturan kita dengan TPP. Malah standar aturan TPP ada yang lebih rendah dari kita atau kita lebih baik. Tapi tetap ada hal yang harus kita waspadai," pungkasnya. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gugatan UU Cipta Kerja di MK, Pemberi Kerja Diingatkan Hakim Tunjuk Pekerja Lokal jadi Pendamping TKA
Gugatan UU Cipta Kerja di MK, Pemberi Kerja Diingatkan Hakim Tunjuk Pekerja Lokal jadi Pendamping TKA

Penegasan tersebut disampaikan MK dalam pertimbangan hukum Perkara Nomor 168/PUU-XXI/2023, yakni terkait uji materi UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker.

Baca Selengkapnya
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Tidak Boleh Ada TKA Ilegal Bekerja
Anies Baswedan: Tidak Boleh Ada TKA Ilegal Bekerja

Anies mengatakan, tenaga kerja asing seharusnya temporer saja. Perlu disiapkan tenaga kerja dalam negeri yang memiliki skill sama untuk menggantikannya.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Ma'ruf Tegas Ingatkan TKI Ilegal Tak Akan Dapat Perlindungan Pemerintah
VIDEO: Wapres Ma'ruf Tegas Ingatkan TKI Ilegal Tak Akan Dapat Perlindungan Pemerintah

Wapres Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, melalui jalur resmi.

Baca Selengkapnya
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru Diteken Jokowi: Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya
Aturan Baru Diteken Jokowi: Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya

Aturan ini sudah ditunggu berbagai pihak sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi 3 Capres: Siapa Berani Menutup Keran Impor Tenaga Kerja Asing
Adu Solusi 3 Capres: Siapa Berani Menutup Keran Impor Tenaga Kerja Asing

Keberadaan tenaga kerja asing dalam proyek strategi nasional selalu menjadi polemik.

Baca Selengkapnya
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor

Masuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pengangguran di Indonesia 2024, Tertinggi di ASEAN!
Jumlah Pengangguran di Indonesia 2024, Tertinggi di ASEAN!

Jumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.

Baca Selengkapnya
Wamenaker: Peningkatan SDM Diperlukan untuk Perluas Kesempatan Kerja
Wamenaker: Peningkatan SDM Diperlukan untuk Perluas Kesempatan Kerja

Alasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya