Bandara Kertajati dinilai dapat hapus citra buruk penerbangan RI

Merdeka.com - Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diharapkan dapat menghapus citra buruk industri penerbangan Indonesia di mata dunia. Dibangun dengan konsep aetropolios business concept, BIJB akan menjadi peluang Indonesia membenahi pelayanan di dunia penerbangan.

"Pembangunan BIJB ini bisa menyikapi perkembangan dunia transportasi udara yang berkembang cepat," ujar Vice President Indonesia Avition And Aerospace Watch (IAAW) Juwono Kolbioen, di Bandung, Selasa (24/11).

Lebih lanjut dia menuturkan, BIJB bisa mengatasi berbagai persoalan yang selama ini dihadapi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mampu menggantikan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Menurut dia, dua bandara ini memiliki banyak persoalan potensial hazard yang bisa menyebabkan masalah. Bandara Husein Sastranegara saat ini sudah jenuh, kelebihan kapasitas dan disekelilingnya banyak bangunan yang bisa menyebabkan hambatan bagi penerbangan.

"Ini bisa diatasi oleh Bandara Kertajati jika menerapkan dengan benar sesuai regulasi," kata dia.

Dari data yang dipegang IAAW, saat ini kapasitas pesawat yang terbang dari Bandung dibatasi dari 200 penumpang menjadi 120-130 penumpang. Sehingga, kehadiran Kertajati di Kabupaten Majalengka akan menjadi nilai strategis karena saat ini penerbangan Indonesia tengah terpuruk dan masuk kategori II dalam hal keselamatan penumpang.

Indonesia yang pernah duduk di dalam Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada 1962 kini terlempar. "Indonesia berupaya masuk ke situ setiap tiga tahun sekali, tapi kita tidak dianggap," pungkas dia.