Bank syariah dilegalkan buka kantor cabang di bank umum

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) segera mengeluarkan aturan baru untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah. Harapannya, kebijakan ini bisa meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) atau dana nasabah, mengingat rasio pembiayaan terhadap DPK yang cukup tinggi.

"Satu lagi, dorongan induk kepada BUS (bank umum syariah) dan UUS (unit usaha syariah). Mudah-mudahan segera keluar pada akhir tahun ini, sebagai aturan lanjutan dari aturan multiple license," ujar Direktur Eksekutif Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi, saat acara "Seminar Akhir Tahun Perbankan Syariah (Outlook 2014)" di Gedung BI, Jakarta, Senin (14/12).

Tidak itu saja, lewat aturan kelembagaan ini bank syariah dimungkinkan membuka outlet di bank umum konvensional jika masih dalam satu holding. "Memang sekarang ada aturan main tapi hanya surat saja, belum memiliki kekuatan. Diharapkan nanti cabang lebih terdorong. Kalau holding kan sama saja mau masuk saku kanan atau kiri," jelasnya.

Edy menambahkan, selain dari sisi perluasan pemanfaatan jaringan, bank syariah juga bisa memanfaatkan kompetensi yang dimiliki oleh bank konvensional yang terafiliasi dengannya.

"Misal di bank syariah belum memiliki kompetensi pembiayaan infrastruktur, ini bisa menggunakan sumber daya manusia konvensionalnya. Tapi keputusan tetap di bank syariah," ungkap dia.