Banyak di Jakarta, Brand-Brand Indonesia ini Dikira dari Luar Negeri
Merdeka.com - Banyak masyarakat yang mengira beberapa brand milik Indonesia adalah produk luar negeri. Biasanya mereka lihat dari logo atau nama brand yang menggunakan bahasa Inggris. Sangat disayangkan, padahal produk-produk itu sudah tersebar di mal-mal di Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia.
Berikut beberapa produk buatan Indonesia yang banyak orang mengira milik luar negeri. Produk ini juga sudah tersebar di luar negeri:
Lea Jeans
-
Kenapa nama-nama brand ini terdengar 'Jawa'? Meskipun tidak ada hubungan langsung dengan budaya Jawa, nama-nama ini kerap memancing senyuman dan keheranan bagi mereka yang mendengarnya.
-
Produk lokal apa yang terkenal di dunia? Tak banyak yang tahu banyak produk-produk yang terkenal di dunia ternyata berasal dari Indonesia. Wajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
-
Apa manfaat produk lokal bagi budaya Indonesia? Meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal, tidak hanya sekadar mencerminkan perubahan pola konsumsi, tetapi juga menjadi bukti nyata, semakin kuatnya komitmen dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia.
Banyak yang mengira kalau Lea Jeans merupakan produk asal Amerika. Sebab, logo yang tercetak untuk Lea Jeans bergambar bendera Amerika dan iklannya menggunakan model orang asing.
Perlu diketahui, produk Lea Jeans merupakan asli Indonesia yang dikelola PT. Lea Sanent sejak 1971. PT. Lea Sanent bertempat di Tangerang.
Wakai
Banyak yang mengira produk sepatu Wakai adalah buatan Jepang. Karena konsep logo dan tokonya bernuansa Jepang. Tapi perlu diketahui, Wakai buatan asli Indonesia yang didesain oleh desainer dari Jepang.Wakai dikelola oleh PT Metrox Group. Tak hanya Wakai, PT Metrox Group juga memiliki produk lain yang tak kalah tenar, yaitu The Little Things She Needs. Para wanita sudah tak asing lagi dengan toko sepatu The Little Things She Needs.
The Executive
Toko pakaian The Executive sudah tidak asing lagi di setiap mal-mal besar di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia. Banyak yang menduga, The Executive merupakan produk milik luar negeri. Tapi ternyata produk The Executive merupakan milik Indonesia. Produk The Executive berasal dari Bandung dan didirikan oleh Johanes Farial. Produk ini berada di bawah naungan PT. Delami Garment Industries.Tak hanya dikenal di Indonesia, merek The Executive kini mulai dipasarkan ke beberapa negara Asia Tenggara. Salah satunya Malaysia.
Edward Forrer
Banyak yang mengira Edward Forrer adalah produk luar negeri. Ternyata, Edward Forrer adalah pemilik brand tas dan sepatu mahal asal Bandung. Edward Forrer mulai membuat sepatu dan membuat brandnya sendiri sejak tahun 1990. Usahanya membuahkan hasil. Kini produk-produk Edward Forrer sudah merambah ke pasar internasional. Produknya sudah mencapai Australia, Malaysia dan Hawaii.
Polytron
Polytron banyak memproduksi barang elektronik, mulai dari televisi hingga lemari es. Tapi siapa sangka kalau Polytron berasal dari Indonesia. Produk-produk mereka diproduksi di Kudus dan Semarang.Polytron pertama kali didirikan 16 Mei 1975 di Kudus, Jawa Tengah dengan nama PT. Indonesian Electronic & Engineering. Kemudian 18 September 1976, namanya berubah menjadi PT. Hartono Istana Electronic, lalu merger dan menjadi PT. Hartono Istana Teknologi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah brand fashion dari luar negeri memiliki nama yang terkesan sangat Jawa karena seperti nama orang.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaIshowspeed akhirnya sampai juga di Indonesia dalam rangkaian tur Asia-nya. Saat tiba di Indonesia ia bingung dengan asal usul Batik.
Baca SelengkapnyaWajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
Baca SelengkapnyaPengusaha khawatir omzet bisnis turun hingga 40 persen saat ibu kota pindah IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaHasil yang didapatkannya pun begitu membuatnya terkejut. Seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaYamaha NMax yang dimiliki WNI tersebut adalah generasi kedua yang belum dilengkapi dengan fitur Turbo
Baca SelengkapnyaPakaian impor ilegal tidak terdapat kode produksi dari negara pembuat. Selain itu, pakaian anak impor ilegal juga tidak dilengkapi bahasa Indonesia.
Baca Selengkapnya