Bertemu Ratu Belanda, Airlangga Beberkan Kinerja UMKM di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap peran besar UMKM dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan inklusi keuangan di Indonesia dalam pertemuannya dengan Ratu Belanda Queen Maxima dari Kerajaan Belanda, dalam salah satu rangkaian acara World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan perkembangan UMKM di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang mencapai kisaran 61 persen terhadap PDB nasional.
"Dan (UMKM) menyerap 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia," imbuh Airlangga, Kamis (26/5).
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Kenapa UMKM di Bontang penting untuk perekonomian nasional? Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional, mengingat kegiatan usahanya mencakup hampir semua lapangan usaha sehingga kontribusi UMKM menjad isangat besar bagi peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Dia menyampaikan upaya pemerintah untuk memperluas tingkat keuangan inklusif bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk mendukung sistem pembayaran UMKM. Sebab, sistem keuangan yang inklusif akan mempermudah berbagai kegiatan ekonomi masyarakat di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T), termasuk untuk penyaluran bantuan sosial berbentuk uang tunai bagi pelaku UMKM.
Meski begitu, Airlangga mengakui pemanfaatan digitalisasi oleh pelaku UMKM UMKM masih belum dilakukan secara optimal. "Digitalisasi tentunya harus diupayakan untuk membantu branding dan pemasaran UMKM, serta mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan UMKM dengan memanfaatkan platform pembayaran digital," ucap Menko Airlangga.
Selain itu, untuk meningkatkan inklusi keuangan diperlukan konektivitas yang lebih kuat dari sisi teknologi komunikasi, juga penguatan regulasi dan keterhubungan berbagai sistem pembayaran.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Peraturan ini memberikan arah kebijakan inklusi keuangan untuk memperluas akses layanan keuangan formal yang lebih luas, dan juga menetapkan target inklusi keuangan (berdasarkan penggunaan) menjadi 90 persen pada 2024.
Kepada Her Majesty Queen Maxima, Airlangga menegaskan kembali komitmen Indonesia melanjutkan kemajuan inklusi keuangan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
"Saya percaya ada pencapaian dan pembelajaran dari perjalanan Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan. Melalui inklusi keuangan, kami ingin juga meningkatkan keterlibatan sektor informal serta membentuk rantai pasok pertanian yang lebih kuat," jelasnya.
Selanjutnya, Queen Maxima juga menanyakan perkembangan kondisi inflasi di Indonesia dan langkah yang diambil untuk mengendalikan inflasi, khususnya yang berhubungan dengan menjaga stabilitas harga pangan, serta dampak inflasi terhadap UMKM. Queen Maxima sekaligus menggarisbawahi pentingnya digitalisasi UMKM untuk mendorong produktivitas.
Pada kesempatan tersebut, Queen Maxima menyampaikan akan mendorong peran Belanda dalam G20 untuk membawa forum G20 semakin mendunia, serta aspirasi dalam menjalin kerja sama yang lebih kuat lagi dengan Indonesia. Lebih lanjut, Her Queen Maxima akan menugaskan tim dari Kedutaan Besar Belanda di Jakarta untuk membahas teknis kerjasamanya.
Pada sesi akhir pertemuan, Her Majesty Queen Maxima juga memberikan pandangan untuk penggunaan biometrik dalam pengenalan identitas yang akan memperkuat upaya digitalisasi serta berharap agar hasil kongkret digitalisasi UMKM di Indonesia dapat dibawa pada level Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November mendatang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaKadin Ungkap kinerja ekspor UMKM di Indonesia masih kalah daru Malaysia dan Thailand.
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaPeran UMKM sangat besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha.
Baca SelengkapnyaAirlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga memberikan dua pesan penting saat bertemu dengan Anindya Bakrie
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca Selengkapnya