BI Catat Kebutuhan Uang Tunai Saat Lebaran Capai Rp217,1 Triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan libur Lebaran 2019 mencapai Rp 217,1 triliun, angka ini meningkat 13,5 persen dibanding periode yang sama di 2018 sebesar Rp 191,3 triliun.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, pertumbuhan kebutuhan uang tunai tersebut menunjukkan peningkatan dibanding rata-rata pertumbuhan dalam 2013-2018 yang sebesar 13,3 persen.
"Di pekan pertama Ramadhan ini realisasi penarikan kebutuhan uang tunai capai Rp 22,2 triliun atau mencapai 10,2 persen dari total kebutuhan Rp 217,2 triliun," ujar Rosmaya di Jakarta, Jumat (10/5).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa yang disiapkan Bank Mandiri di Bali untuk Lebaran? Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara selama 22 hari ke depan, yaitu pada 26 Maret – 16 April 2024 saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp. 1,15 triliun.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
Di pekan pertama Ramadan ini, realisasi penarikan uang tunai terbanyak terjadi di Pulau Jawa dengan wilayah non-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan besaran Rp 8,5 triliun.
Secara total untuk Ramadan dan Lebaran 2019, uang tunai yang disiapkan sebanyak Rp 217,1 triliun paling besar didominasi kebutuhan di Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun, kemudian Jawa Timur sebesar Rp 29,9 triliun, Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar Rp 31,1 triliun, dan Jawa Barat serta Banten sebesar Rp 23 triliun. Sedangkan sisanya tersebar di luar Pulau Jawa.
Dia menjelaskan, peningkatan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Lebaran 2019 ini karena beberapa faktor. Pertama, periode libur Lebaran yang cukup panjang yakni 10 hari dari 30 Mei hingga 9 Juni 2019. Kedua, kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan juga pencairan untuk Tunjangan Hari Raya PNS dan pegawai swasta.
Adapun total kebutuhan uang tunai Rp217,2 triliun ini lebih besar hingga empat kali lipat dari kebutuhan uang tunai di hari normal. "Kenapa meningkat dibanding waktu normal, salah satunya karena kenaikan gaji," ujar Rosmaya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2024 sebanyak Rp197,6 triliun atau naik 4,65 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaPenukaran Uang Receh hingga 27 Maret Tembus Rp75 Triliun
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca Selengkapnya