Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Pada 2034, 75 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan

BI: Pada 2034, 75 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan Ilustrasi Smart City. © Shutterstock/Atelier

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan konsep Kota Pintar atau Smart City diperlukan untuk mendukung segala kebutuhan kaum urban di perkotaan. Sebab, pada 2035, sekitar 75 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan.

"Kita melihat bahwa 75 persen dari penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan di 2035. Perlu ada masterplan untuk pengembangan smart city," kata Agus di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/6).

Agus memaparkan data Asian Development Bank (ADB) di mana tercatat sebanyak 80 persen pertumbuhan ekonomi di Asia didorong oleh aktivitas di perkotaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Agus menilai, Indonesia memiliki banyak kota potensial menjadi smart city, seperti Balikpapan, Bontang, Banjarmasin serta Makassar dan Manado.

"Smart city itu tentu pertama harus selaras dengan RPJP 2005-2025 dan RPJMN. Tentang kawasan perkotaan, disiapkan Bappenas dengan menyesuaikan Undang-undang, itu akan baik sekali," tutur Agus.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan komponen pendukung utama smart city. Selain smart economy, kota tersebut juga harus mulai smart living, smart people, smart mobility, smart environment, dan smart governance.

"Ini yang harus dalam master plan pengembangan kota," ujar Agus.

Sebagai pendukung, Agus menilai perlu membentuk unit smart city. Hal ini untuk menghindari persoalan di kemudian hari dan juga sosok yang bertanggung jawab dalam hal pengembangan konsep smart city.

Sementara itu, peran Bank Indonesia dalam smart city ini terkait dengan enam komponen smart. Keenam komponen tersebut, kata Agus, berkaitan dengan sistem pembayaran.

BI juga sudah mengidentifikasi bahwa smart payment bisa g to g (government to government), g to b (government to business), g to p (government to people), (people to government), dan b to g (business to government).

"Ini kita juga lihat beberapa kota menggunakan APBD dengan efisien sekali, semua nontunai, pajak dan restribusi juga dengan elektronifikasi. Ini dimulai ke penerima bantuan sosial. Ini kita lakukan secara nontunai," ujarnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045

Meningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi

Generasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.

Baca Selengkapnya
Dihuni 273 Jiwa Penduduk, Menko Airlangga: Indonesia jadi Sasaran Investasi Properti Terbaik
Dihuni 273 Jiwa Penduduk, Menko Airlangga: Indonesia jadi Sasaran Investasi Properti Terbaik

NKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS

Transaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.

Baca Selengkapnya
Persepsi Generasi Z terhadap Pembangunan IKN: Peluang Besar untuk Berkarier di Masa Depan
Persepsi Generasi Z terhadap Pembangunan IKN: Peluang Besar untuk Berkarier di Masa Depan

Mayoritas responden menyatakan tertarik dan mendukung IKN. Sebagian besar Gen Z mengharapkan IKN menjadi smart city.

Baca Selengkapnya
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia

Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
APBBI Sebut Transaksi Digital Aman, Ini Kata Penyedia Jasa Keuangan Digital
APBBI Sebut Transaksi Digital Aman, Ini Kata Penyedia Jasa Keuangan Digital

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.

Baca Selengkapnya
Semua Transaksi Keuangan di Ibu Kota Baru Pakai Sistem Non-Tunai
Semua Transaksi Keuangan di Ibu Kota Baru Pakai Sistem Non-Tunai

Bambang menyebut nantinya para pelaku usaha yang menjadi investor di IKN akan diarahkan melakukan pembangunan yang sesuai dengan konsep smart city.

Baca Selengkapnya
Menutup Akhir Tahun 2023, OIKN Bagikan Perkembangan Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Menutup Akhir Tahun 2023, OIKN Bagikan Perkembangan Pembangunan Ibu Kota Nusantara

OIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya
Mengintip Masa Depan IKN pada 2045, Penuh Teknologi yang Modern dan Inovatif
Mengintip Masa Depan IKN pada 2045, Penuh Teknologi yang Modern dan Inovatif

Di tahun 2045, IKN diharapkan berkembang menjadi kota modern yang penuh dengan teknologi canggih.

Baca Selengkapnya
BKSAP DPR Sebut Indonesia Jadi Market Digital Economy di Forum Tripartite Brunei
BKSAP DPR Sebut Indonesia Jadi Market Digital Economy di Forum Tripartite Brunei

Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy

Baca Selengkapnya
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024

Transaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.

Baca Selengkapnya