BI Rate cermin gaya kepemimpinan Agus Marto
Merdeka.com - Sejak Agus Martowardojo resmi memimpin Bank Indonesia, salah satu kebijakannya yang mendapat sorotan adalah kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate. Rezim suku bunga rendah bertahan selama 16 bulan di bawah kepemimpinan Darmin Nasution.
Sejak Darmin lengser dan digantikan Agus Martowardojo, BI Rate terus mengalami kenaikan. Dari semula 5,75 persen menjadi 7,5 persen.
Hanya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, BI telah menaikkan BI Rate sebesar 175 basis poin. Kondisi ini mendapat perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Aziz mengatakan, kebijakan itu mencerminkan gaya kepemimpinan Agus Martowardojo.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
Kebijakan yang dikeluarkan Agus Marto jauh berbeda dari pendahulunya, Darmin Nasution. "Di era Darmin, BI justru cenderung menurunkan BI Rate," ujar Harry usai Seminar Internasional bertajuk 'Mencegah Jebakan Berpenghasilan Menengah' di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/12).
Harry tidak memahami mengapa Agus Marto 'memiliki hobi' menaikkan BI Rate. Kenaikan suku bunga BI bakal diikuti kenaikan suku bunga kredit perbankan. Imbasnya, para pelaku usaha dalam negeri menaikkan harga.
"Padahal katanya untuk menangani inflasi dan rupiah. Tapi kan yang terjadi justru sebaliknya harga produk dalam negeri jadi naik," katanya.
Beruntung di penghujung tahun BI menahan BI Rate di level 7,5 persen. Jika mengalami kenaikan, dia khawatir kebiasaan BI itu terus dilanjutkan, ada kemungkinan para pelaku usaha khususnya UMKM bakal gulung tikar. Sebab, terbuka kemungkinan para pelaku usaha dalam negeri akan sulit bersaing dengan produk impor yang murah.
"Sebab mereka (para pelaku usaha dalam negeri) tetap harus menyesuaikan harga untuk membayar suku bunga di perbankan yang akan naik," kata dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00
Baca SelengkapnyaApabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI diprediksi terus mengalami tren kenaikan di tahun 2023 ini.
Baca SelengkapnyaPT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca Selengkapnya