BI Waspadai Inflasi Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengakui bahwa inflasi akhir tahun sangat penting untuk dijaga. Sebab, di periode tersebut banyak kegiatan belanja yang dilakukan oleh masyarakat. Terutama bagi yang merayakan Natal dan Tahun Baru.
"Ini penting sekali karena ini mendekati akhir tahun, mendekati Natal bagi non muslim. Biasanya memang belanja mendekati akhir tahun lebh banyak aktivitas ekonomi juga lebih banyak, maka kita perlu menjaga inflasi bahan makanan supaya kita menjaga inflasi bisa rendah," kata Mirzha saat dijumpai di Masjid Kompleks BI, Jakarta, (7/12).
Ini sangat penting karena kondisi inflasi sangat mempengaruhi keputusan BI dalam menaikkan atau mempertahankan (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan.
-
Kenapa harus hemat di akhir bulan? Memasuki pertengahan bulan bagi sebagian orang sudah memasuki tanggal tua, yang artinya harus menghemat biaya. Tak terkecuali biaya makan yang terkadang harus beli makan di luar.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa Idul Adha penting? Idul Adha adalah momen yang penuh dengan makna dan pesan spiritual. Kata-kata yang digunakan untuk menyambut dan merayakan Idul Adha mencerminkan nilai-nilai penting seperti pengorbanan, ketulusan, dan kebersamaan.
-
Apa arti penting dari Idul Adha? Idul Adha yang juga disebut dengan hari raya Kurban adalah salah satu hari raya Islam yang dirayakan pada 10 Dzulhijjah. Di hari itu pula umat Islam berkumpul di pagi hari untuk melaksanakan salat Id bersama mirip dengan hari raya Idul Fitri. Usai salat, mereka melaksanakan penyembelihan hewan kurban. ‘Kurban’ sendiri adalah istilah yang mempunyai makna mendekatkan diri pada Allah SWT lewat tindakan berkorban.
-
Mengapa sholat Idul Adha penting? Mengutip laman Universitas Islam Indonesia (UII), Hari Raya Idul Adha adalah momentum untuk memperkuat ketaqwaan dan kepatuhan kepada Allah Swt.
"Kalau kita bicara suku bunga, suku bunga itu, satu tergantung inflasi dan kedua tergantung volatilitas kurs. Kalau inflasi bisa terjaga paling tidak faktor yang mempengaruhi suku bunga kita bisa kendalikan," ujarnya.
Sementara itu, faktor yang mempengaruhi kurs atau nilai tukar Rupiah cakupannya lebih luas lagi dari sekadar menjaga stabilitas harga pangan demi inflasi. Yaitu kondisi ekspor dan impor.
"Salah satu faktor paling besar yang mempengaruhi kurs adalah mengenai situasi ekspor impor barang dan jasa kita yang masih defisit. Jadi kalau defisit di tengah suku bunga global yang meningkat maka itu kemudian menimbulkan volatilitas kurs di Indonesia lebih besar dari volatilitas kurs di negara lain. Tapi paling tidak kalau kita bisa kendalikan inflasi maka salah satu faktor penting yang menentukan suku bunga kita sudah bisa kendalikan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Nana saat membuka acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon Tahun 2024
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaCari tahu kenapa Natal sering dirayakan sejak awal November. Dari tradisi hingga strategi bisnis, inilah alasan di balik suasana Natal yang datang lebih cepat.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaSelama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diprediksi daya beli masyarakat meningkat.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca Selengkapnya