Bikin bakpia rasa almond, Tari jual Rp 200 ribuan di Austria
Merdeka.com - Untuk menjangkau lidah Eropa, Tari Hayuningrum (35) tidak hanya membuat bakpia dengan rasa kacang hijau. Tari membuat varian rasa bakpia, antara lain dengan mengunakan kacang almond dan poppy seed.
"Bakpia saya bikin rasa yang beda seperti almond matcha. Versi yang biasa seperti original kumbu kacang hijau, coklat, coklat almond susu, keju, kumbu hitam. Ini sedang on progress rasa lain poppy seed kacang merah dan kacang hijau," ungkap Tari.
Per kotak isi 20, Tari menjual bakpia dengan kisaran harga €15 atau Rp 218.180 hingga €18 atau Rp 261.816. "Untuk yang original/kacang hijau saya jual €15/box isi 20 pcs. Kumbu hitam, coklat, coklat susu, keju €17/box. Almond Matcha, Almond coklat susu €18/box nya," ungkap Tari.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Dimana Tari Ratoh Jaroe berasal? Provinsi Aceh selain terkenal dengan kultur agama Islam yang cukup kental, daerah yang dijuluki sebagai Tanah Rencong ini memiliki kesenian tradisional berupa tarian, salah satunya Tari Ratoh Jaroe.
-
Bagaimana Yati mendapat modal usaha? 'Saat buka warung kopi saya sudah jualan rokok, terus merembet kulakan sembako dan lain-lain sampai sekarang toko penuh. Terus ada Mantri BRI (petugas penyalur kredit) yang menawarkan untuk pinjaman modal. Saya awalnya menolak, tapi mantri ini datang lagi meyakinkan dan saya akhirnya mau mencoba (program Kredit Usaha Rakyat atau KUR),' imbuh Yati.
-
Dimana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Apa ide usaha Mistiyati? Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan mencoba berjualan versi risoles beku alias frozen food.
-
Apa yang membuat seseorang menjadi wirausahawan? ‘Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan,’ ungkapnya.
Tari mengaku, bakpia buatannya sudah menjangkau negara-negara di Eropa seperti Jerman, Belanda, Prancis, Spanyol, Italia, Inggris, dan tentu saja berbagai wilayah di Austria.
"Kalau yang di Vienna saya antar. Biasanya ke toko Indonesia, jadi ketemuan di toko Indonesia. Kalau yang di luar Vienna saya kirim by pos. Begitu juga untuk yang di luar negeri seperti Jerman, Prancis, Belanda, Spain, Italy dan UK. Bakpia tahan 2-3 minggu,tanpa bahan pengawet. Itu harga belum termasuk harga kirim," jelas Tari.
Untuk pemesan di luar Austria, Tari menyarankan untuk memesan secara kolektif. Strategi ini bisa meringankan ongkos kirim bakpia. Selain itu, Tari memberlakukan minimal pemesanan untuk di kirim ke luar negeri yakni 2 kg atau sekitar 2 kotak bakpia.
"Saya biasanya sertain sample 1 box kecil/10 pcs dengan variasi rasa yang lain," ucap Tari.
Tari mengaku mendapat pesanan dari teman dan kerabat di Indonesia, namun belum bisa dipenuhi lantaran pengiriman bakpia ke Indonesia akan menyebabkan bakpia remuk saat tiba di tangan pemesan. Oleh sebab itu, Tari berniat mengembangkan usahanya di tempat kelahirannya Yogyakarta dengan membuka toko bakpia dengan variasi rasa hasil kreasinya yang laris manis di Austria. Niatnya tersebut akan diwujudkan sekitar tahun 2016 mendatang.
"Insya Allah nanti buka di Yogya, sekaligus membuka lapangan kerja untuk saudara dan teman teman karena banyak demand dari para client dan teman bisnis saya di Indonesia. Insya Allah tahun depan karena saya harus melatih kedua kakak perempuan saya untuk bikin bakpia yang beda. Rencana usaha rumahan dulu, dijual online," tutup Tari.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari ketidaksengajaan, bisnis kue Achmad Aris justru diminati orang dari berbagai daerah
Baca SelengkapnyaSaat ini usaha yang dimiliki oleh Riyanto tersebut fokus memproduksi aneka macam varian bakpia.
Baca SelengkapnyaDia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaBerkat Mungil Bakery, setidaknya sudah ada 12 karyawan tetap yang bergantung pada usaha ini.
Baca SelengkapnyaDalam membuat bakpia dia menyesuaikan rasa lidah masyarakat Kabupaten Paser yang multikultural.
Baca SelengkapnyaHingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaSiapa bilang bawang goreng hanya jadi makanan favorit masyarakat Indonesia?
Baca SelengkapnyaLewat inovasi, mereka punya mimpi untuk mengangkat Adrem lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai oleh-oleh khas Jogja, ternyata ini asal-usul bakpia.
Baca SelengkapnyaDengan melibatkan yang maha kuasa, kesulitan dalam menjalankan usahanya bisa teratasi.
Baca SelengkapnyaDia tiba di Bekasi tahun 2000, dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaDari kecil dirinya memang suka berjualan dan membuat olahan makanan. Dirinya punya mimpi untuk membuka toko kue
Baca Selengkapnya