Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis e-commerce Indonesia dinilai bakal berkembang

Bisnis e-commerce Indonesia dinilai bakal berkembang belanja online. shutterstock

Merdeka.com - Industri bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan bakal menggeliat dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini dilihat dari tiga faktor utama yang mendukung perkembangan bisnis e-commerce.

"Ketiga faktor utama tersebut adalah penetrasi internet di Indonesia akan mencapai 250 juta pengguna, setara dengan di Amerika Serikat saat ini, Indonesia akan termasuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia dimana 60 persennya berasal dari level UKM dan mayoritas dari penduduk Indonesia (300 juta dalam beberapa tahun ke depan) akan terkoneksi dengan menggunakan smartphone," ujar CFO & Co-founder Bukalapak.com Fajrin Rasyid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/11).‎

Menurut dia, Indonesia menjadi pasar yang menarik untuk bisnis e-commerce. Namun, bisnis e-commerce masih kalah dibanding penjualan online melalui facebook, instagram dan twitter.

Orang lain juga bertanya?

Dia mengakui penetrasi mobile internet di Indonesia sangat besar. Akan tetapi masih ada masalah dalam hal infrastruktur mobile internet yang belum merata, sehingga mobile dan desktop masih sama-sama penting karena ada beberapa orang yang takut menggunakan perangkat mobile untuk transaksi e-commerce karena khawatir koneksinya putus.

Saat ini, kata Fajrin, pengunjung platform e-commerce yang menggunakan perangkat mobile berkisar 50 hingga 75 persen.

"Dalam hal pembayaran transaksi e-commerce, saat ini orang Indonesia masih banyak menggunakan transfer bank sebagai sarana pembayaran, sementara debit card dan credit card penetrasinya masih kecil, sehingga diperkirakan sekitar 60 hingga 70 persen transaksi pembayaran di kebanyakan e-commerce di Indonesia masih menggunakan transfer bank,” ujar Fajrin.

Tantangan lain dalam bisnis e-commerce di Indonesia adalah pendistribusian logistik. Selain itu, lanjut dia, tantangan lainnya adalah aturan bisnis e-commerce yang masih belum dikeluarkan pemerintah.

"Aturannya yang masih dalam draf adalah RPP Perdagangan Elektronik dari Kementerian Perdagangan, Roadmap e-commerce dari Kemenkominfo, National Payment Gateway dari Bank Indonesia dan OJK serta wacana perubahan Daftar Negatif Investasi bidang e-commerce dari Badan Koordinasi Penanaman Modal," pungkas Fajrin.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan

Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Pedagang Tanah Abang, Kemendag Tak Setuju E-Commerce Ditutup
Beda dengan Pedagang Tanah Abang, Kemendag Tak Setuju E-Commerce Ditutup

Kemendag terus berupaya meningkatkan kemampuan digital pelaku usaha dalam negeri. Antara lain dengan menganggandeng perguruan tinggi hingga industri e-commerce.

Baca Selengkapnya
Mendag: Kebijakan E-commerce Harus Menguntungkan UMKM dan Majukan Marketplace
Mendag: Kebijakan E-commerce Harus Menguntungkan UMKM dan Majukan Marketplace

Kemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.

Baca Selengkapnya
Adopsi Teknologi Digital Mampu Perluas Jangkauan Pasar
Adopsi Teknologi Digital Mampu Perluas Jangkauan Pasar

Pemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, mengubah Indonesia dari pengguna teknologi global menjadi inovator global.

Baca Selengkapnya
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini

Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun

Pemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.

Baca Selengkapnya
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu
Tokopedia VS Shopee “Duel” Sengit di Industri E-commerce, yang Lain Minggir Dulu

Persaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Antar Sektor Jadi Kunci Pengembangan Ekosistem Digital
Kolaborasi Antar Sektor Jadi Kunci Pengembangan Ekosistem Digital

Upaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.

Baca Selengkapnya