Bos Bank Mandiri: Indonesia butuh USD 1,23 triliun untuk bangun infrastruktur
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menyebut bahwa Indonesia membutuhkan investasi hingga USD 1,23 triliun di sektor infrastruktur. Dengan kebutuhan dana investasi sebesar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mampu mencapai angka 6,5 persen.
"Indonesia perlu berinvestasi sekitar USD 1,23 triliun di infrastruktur hingga 2030 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar dia dalam Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Rabu (10/10).
Kebutuhan dana ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan China dan India untuk menopang pertumbuhan ekonominya. Sebab, China membutuhkan investasi sekitar USD 16,5 triliun untuk bisa tumbuh 6,6 persen dan India butuh USD 5,5 triliun agar ekonominya tumbuh 7,8 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Untuk mendanai investasi tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan kebutuhan investasi sebesar, maka dibutuhkan peran swasta untuk membantu membiayainya.
Kartika mengungkapkan, per Juni 2018, Bank Mandiri sendiri telah mengalokasikan 23,4 persen dari total pinjamannya untuk sektor infrastruktur. "Rinciannya, total limit Rp 225,3 triliun, total ending balance Rp 165,8 triliun. Naik 23 persen yoy," kata dia.
Alokasi pinjaman tersebut dikucurkan untuk pembangunan jalan Rp 10,6 triliun, transportasi Rp 39,3 triliun, migas Rp 24,1 triliun, kelistrikan Rp 36,8 triliun, teknologi Rp 17,5 triliun, perumahan Rp 9,5 triliun, konstruksi Rp 18,3 triliun dan lain-lain Rp 9,6 triliun.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi semester I-2023 telah mencapai 48,5 persen dari target sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca Selengkapnya