Bos Bappenas: Pencegahan stunting jadi program prioritas pemerintah di 2018 dan 2019
Merdeka.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menegaskan, pencegahan terhadap stunting atau gizi buruk sudah menjadi prioritas nasional pemerintah dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 dan 2019. Ini sangat penting karena satu dari tiga anak balita Indonesia menderita stunting saat ini.
"Pada tahun 2018, pemerintah telah fokus melakukan pencegahan dan penurunan stunting di 100 kabupaten atau kota prioritas. Angka tersebut meningkat menjadi 160 kabupaten atau kota pada 2019 nanti," ungkap Bambang dalam diskusi media, Cegah Stunting, Investasi untuk Masa Depan Anak Bangsa, di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (28/5).
Stunting sendiri bukan lagi menjadi persoalan yang baru, melainkan persoalan lama yang sampai saat ini masih belum menjadi perhatian khusus bagi masyarakat maupun seluruh pemangku kepentingan. "Sebenarnya stunting suatu permasalah sudah lama tetapi rupanya kurang dapat perhatian khusus karena ada persepsi di masa lalu bukan suatu yang membahayakan di masa jangka pendek. Sehingga bicara masalah kesehatan bicara urgent yang berdampak jangka pendek. Ini merupakan jangka panjang, isunya bukan menjadi anak ini di muka bumi, tapi saat ibu itu mengandung," jelasnya.
-
Bagaimana Pemkot Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk menekan kasus stunting? Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
-
Mengapa BPIP ingin menekan angka stunting? Percepatan penurunan angka stunting merupakan ikhtiar mewujudkan manusia Indonesia yang unggul sebagai gerakan Pancasila dalam tindakan yang perlu dikoordinasikan secara internal dan eksternal bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Apa target penurunan stunting di Bandung? Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
-
Kenapa stunting jadi perhatian di Kecamatan Buahbatu? Sebab jika tidak ditangani akan berpengaruh ke masalah kesehatan dan kebutuhan gizi di masa pertumbuhan.
Oleh karena itu, pemerintah dan kementerian atau lembaga terkait lainnya perlu memperhatikan bagaimana stunting ini menjadi masalah serius terhadap jangka panjang ke depan. Terlebih stunting sangat penting untuk mencapai sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.
"Sekarang kenapa kita mulai memberikan perhatian. Pertama kita menyadari kunci keberhasilan adalah SDM. Tidak berbicara hanya pintar, tapi kita juga ingin yang kontribusi SDM ini jumlahnya banyak ke depan. Untuk kontribusi prosesnya banyak, yakni pendidikan. Pendidikan tidak optimal tanpa kesehatan. Kalau penyembuhan sudah praktik lama. Karena itu kita harus mulai berpikir bagaimana mencegah penyakit stunting. Salah satu pencregahan adalah anak stunting," ungkap Bambang.
Sebagai informasi, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan 37,2 persen atau sekitar 9 juta balita di Indonesia pada 2013 mengalami stunting. Dampak jangka pendek dari kurang gizi tersebut adalah gagal tumbuh.
"Data terakhir riset kesehatan mendasar 30 persen lebih anak balita kita kena stunting, satu pertiga kena Itu setara 9 juta anak dan bayangkan itu lebih banyak dari pada jumlah penduduk di Singapura. Jadi artinya ini harus menjadi prioritas karena sudah urgent," ucap Bambang.
Upaya penurunan stunting tidak dapat dikerjakan secara sendiri. Tapi perlu dilakukan dengan memperkuat koordinasi lintas sektor dan lintas kementerian lembaga. "Saat ini kita tidak bisa diselesaikan sendiri. Pemerintah jalan sendiri kurang dukungan. Kita melibatkan non pemerintahan kemudian juga melibatkan kalangan akademisi dan kalangan media. Diharapkan media juha mampu memberitakan stunting terus." tandasnya.
Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya, dari janin hingga dua tahun. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026.
Baca Selengkapnya"Dan ke depan kita sedang upayakan dengan membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk capai target turun di 14 persen," ungkap Kustini
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaBKKBN menggenjot capaian target di tahun 2024. Salah satunya soal stunting
Baca Selengkapnya