Bos Bulog Pastikan Pecat Pegawai dan Pejabatnya yang Selewengkan Program BPNT
Merdeka.com - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menyatakan, pihaknya terus berupaya membongkar tindak kejahatan dalam penyaluran program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang merugikan masyarakat penerima beras miskin (raskin).
Adapun Perum Bulog saat ini tengah menyelidiki beberapa kejahatan yang dilakukan penyalur BPNT, seperti memberikan beras kepada penerima bantuan yang tidak sesuai harganya.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini menegaskan, dirinya bahkan tak segan untuk memutus karir pegawai Bulog yang ikut terlibat mempermainkan BNPT.
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk atasi gejolak harga beras? Kemudian Tomi juga mengemukakan pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk membantu masyarakat? Bulog selaku operator mendukung penuh program pemerintah seperti Bantuan Pangan ini yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat ini dan menyiapkan stok beras yang dibutuhkan sebaik mungkin.
-
Apa yang dilakukan Bulog terhadap oknum buruh? 'Mengenai oknum buruh dalam video yang sedang banyak beredar tersebut merupakan tenaga harian lepas di gudang bukan karyawan BULOG, dan per hari ini buruh tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi di Gudang.''Kemudian Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sebagai penanggungjawab kegiatan di Gudang kejadian sudah diberikan SP dan dimutasi', jelas Tomi.
-
Siapa yang mengkritik kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024.
"Pasti (dipecat). Tidak usah dipecat, kalau perlu kita bunuh. Bunuh karirnya maksudnya ya," seru Buwas di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/9).
Buwas mengatakan, tim satuan petugas (satgas) pangan kini siap berkoordinasi dengan semua pihak dalam proses penyidikan kasus ini. "Nanti saya sedang koordinasikan dengan satgas pangan. Setelah kita nanti paparkan ke semuanya, keseluruhannya nanti akan disikapi oleh satgas pangan terserah nanti dari kepolisian sendiri," ujar dia.
"Kalau itu mau kerjasama sama kejaksaan sama KPL ya silahkan, karena saya yakin ini akan larinya ke atas karena ini pasti ada kebijakan," dia menambahkan.
Saat dimintai keterangan terkait pihak atas yang dimaksud, Buwas masih belum mau menduga-duga sebelum itu menjadi jelas dari hasil proses penyidikan.
"Penyidikan itu proses ya. Pembuktian, arahnya ke mana, kita lihat saja nanti. Karena kan tidak mungkin seorang bawahan (Bulog) berani berbuat tanpa ada hubungannya dengan yang lebih atasnya," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaManajemen Bulog berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu yakni Budi Susanto (BS) dan April Churniawan (AC).
Baca SelengkapnyaPihak KPK telah meminta keterangan dan data terkait keterlibatan Bulog dan Bapanas di dalam skandal tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi Bansos Beras Kemensos, KPK Panggil Rudijanto Tanorsoedibjo
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaOpsi itu digaungkan Bapanas merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut 30% total pangan terbuang.
Baca SelengkapnyaTersangka dari pihak perusahaan pelat merah, yakni Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Muhammad Kuncoro Wibowo.
Baca SelengkapnyaUnsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog pimpinan Bayu Krisnamurthi.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaPengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Baca Selengkapnya