Bos DANA: Indonesia Sedang Masuki Masa Emas Teknologi Digital
Merdeka.com - CEO DANA, Vincent Iswara, mengatakan saat ini Indonesia tengah mengalami masa keemasan (golden age) dalam perkembangan transformasi digital. Sebab, masa transformasi ini bersamaan dengan periode bonus demografi di Tanah Air.
"Indonesia saat ini sedang masa golden age digital platform karena bersamaan dengan periode bonus demografi," kata Vincent dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PMO Kartu Prakerja dan DANA di Jakarta, Rabu (14/10).
Co-Founder DANA ini mengatakan masa-masa ini harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Caranya dengan mendorong berbagai transformasi digital. Apalagi, ini pertama kalinya di dunia, Indonesia bisa tidak ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kapan Indonesia mencapai visi digital 2045? Jadi sekali lagi kita lihat dari visi Indonesia Digital 2045. Digital infrastructure adalah fondasi. Digital infrastruktur menjadi enabler untuk aplikasi-aplikasi use cases yang memanfaatkan nanti gen AI, cloud computing, blockchain, dan lain-lain,
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Kapan teknologi informasi berkembang pesat? Dari berbagi informasi hingga membentuk komunitas online, internet telah mengatur revolusi industri 4.0.
"Ini pertama kali di dunia, Indonesia tidak ketinggalan," kata dia.
Kolaborasi Perlu Dilakukan Wujudkan Cita-Cita Majukan Indonesia
Maka, lanjut Vincent, semua pihak harus bekerja sama dengan berbagai pihak. Lewat kolaborasi dengan banyak pihak, cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju akan lebih mudah tercapai.
Bila pola kolaborasi dan sinergi ini terus dilakukan serempak, dia meyakini dalam waktu 3 tahun Indonesia akan menjadi negara lebih baik dari saat ini.
"Kita lihat Indonesia ini dalam waktu 3 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaRudiantara menyebut DANA masih memiliki potensi untuk tumbuh besar selaras dengan pengguna seluler.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menilai saat ini adalah momen terbaik untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta menuju IKN.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, mengubah Indonesia dari pengguna teknologi global menjadi inovator global.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital & momentum Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 juga menjadikan ekonomi digital sebagai isu prioritas
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca Selengkapnya