Bos IMF: Ekonomi Indonesia tidak membutuhkan pinjaman dari IMF
Merdeka.com - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde sempat mengunjungi Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.
Dalam kunjungan ini, Lagarde merasa istimewa karena bisa bertemu langsung dengan masyarakat Lombok usai dilanda bencana gempa beberapa waktu lalu. IMF katanya sangat berduka atas bencana tersebut.
"Kami semua di IMF sangat berduka atas kematian yang tragis dan kehancuran yang disebabkan oleh bencana alam baru-baru ini di Lombok dan Sulawesi. Kami berbelasungkawa kepada mereka yang selamat, kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, dan kepada seluruh rakyat Indonesia," katanya dikutip dari keterangan resmi IMF di Jakarta, Selasa (9/10).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana IMF membantu negara dalam kesulitan? IMF memberikan dukungan finansial kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran internasional. Melalui program-program pinjaman, IMF dapat membantu negara-negara untuk menyeimbangkan anggaran dan mendukung reformasi struktural guna memulihkan pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Dia bercerita, tiga tahun yang lalu, ketika IMF memutuskan untuk menyelenggarakan Pertemuan Tahunan 2018 di Indonesia, pihaknya mengaku tidak bisa memprediksi bahwa Indonesia akan dilanda bencana alam yang mengerikan. IMF menilai Indonesia akan menjadi tempat yang paling baik untuk mengadakan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank. Indonesia tetap menjadi yang terbaik.
"Oleh sebab itu kami di IMF bertanya pada diri sendiri bagaimana kami dapat membantu Indonesia menghadapi bencana alam ini? Pertama, membatalkan Pertemuan Tahunan bukanlah sebuah pilihan karena hal itu akan menyia-nyiakan sumber daya yang telah dianggarkan selama tiga tahun terakhir, dan menghilangkan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke seluruh dunia serta menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan. Kedua, pinjaman dari IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Perry, Menteri Sri Mulyani, Menteri Luhut, dan rekan-rekan mereka."
Maka dari itu, sebagai simbol solidaritas IMF terhadap rakyat Indonesia, staf IMF didukung oleh manajemen memutuskan untuk memberikan kontribusi secara pribadi dan sukarela untuk upaya pemulihan. Saat ini kontribusi tersebut mencapai Rp 2 miliar dan akan disalurkan untuk berbagai upaya pemulihan di Lombok dan Sulawesi dan lebih banyak bantuan akan menyusul. Pihaknya juga akan membuka kesempatan bagi para peserta Pertemuan Tahunan agar mereka juga dapat berkontribusi.
"Dua hari yang lalu, Sekretaris IMF Jianhai Lin, mendampingi Menteri Luhut mengunjungi Palu di Sulawesi untuk melihat situasi secara pribadi dan mewakili IMF. Sekarang kami akan melanjutkan Pertemuan Tahunan, namun dengan merefleksikan apa yang telah kami lihat di Palu dan di Lombok hari ini dalam pikiran kami."
"Sekali lagi, saya sangat terkesan dengan rekonstruksi yang telah anda lakukan, dan melihat anak-anak akan kembali bersekolah, karena anak-anak perempuan dan laki-laki tersebut akan menjadi ilmuwan dan pakar di masa depan. Saya berjanji kepada Gubernur Zulkieflimansyah bahwa saya akan kembali ke Lombok suatu hari nanti. Saya yakin ketika saya kembali, saya akan lebih terkesan dengan perubahan dan rekonstruksi yang akan anda capai."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca Selengkapnya