BPS: Ekspor Maret 2021 Pecah Rekor Tertinggi Sejak Agustus 2011
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 18,35 miliar atau tertinggi sejak Agustus 2011 yang kala itu angka ekspornya mencapai USD 18,64 miliar.
"Nilai ekspor pada Maret 2021 yang mencapai USD 18,35 miliar ini tertinggi sejak Agustus 2011 yang waktu itu nilai ekspornya USD 18,64 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (15/4).
Suhariyanto menyampaikan, meningkatnya permintaan dari berbagai negara diiringi kenaikan berbagai komoditas andalan Indonesia sangat berpengaruh besar terhadap performa ekspor Indonesia pada Maret 2021.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut data BPS, ekspor RI pada Maret 2021 sebesar USD 18,35 miliar mengalami peningkatan 20,31 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021 dan meningkat 30,47 persen jika dibandingkan Maret tahun sebelumnya.
"Jadi, pertumbuhannya sangat menggembirakan, karena naik secara month on month (MoM) maupun year on year (YoY),” kata Kepala BPS Suhariyanto.
Secara bulanan atau MoM, ekspor naik 20,31 persen, di mana hal itu terjadi karena adanya kenaikan ekspor baik untuk sektor migas maupun non-migas, dengan catatan kenaikan ekspor nonmigas sangat tinggi yakni 21,21 persen.
Secara YoY, ekspor Indonesia naik impresif 30,47 persen, yang disebabkan oleh kenaikan ekspor migas sebesar 38,67 persen dan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 30,07 persen.
Kenaikan di Semua Sektor
Pertumbuhan positif ekspor terjadi di semua sektor baik sektor migas, pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan. Secara MoM, sektor migas tumbuh 5,28 persen, pertanian tumbuh 27,06 persen, industri pengolahan tumbuh 22,37 persen, dan sektor pertambangan dan lainnya tumbuh 13,68 persen.
Pertumbuhan ekspor positif juga terjadi secara YoY, yakni sektor migas tumbuh 38,67 persen, pertanian tumbuh 25,04 persen, industri pengolahan tumbuh 33,45 persen, serta pertambangan dan lainnya tumbuh 11,93 persen.
"Jadi kembali kalau kita lihat pertumbuhan ekspor pada Maret 2021 ini sangat-sangat bagus sekali dan tentunya kita berharap pertumbuhan yang bagus ini terjadi di bulan-bulan selanjutnya," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Kamis (2/5/2024).
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya