BPS: Harga beras naik 3 persen
Merdeka.com - Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti mengakui adanya kenaikan harga beras hingga saat ini. Kenaikan yang dicatat BPS mencapai 3 persen dari harga biasanya.
"Harga beras masih menunjukkan kenaikan sekitar 3 persen," kata Yunita di kantornya, Senin (15/1).
Menurutnya, jika harga beras terus naik dan tidak terkendali, otomatis akan berpengaruh pada kenaikan inflasi.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Makanya kalau harga beras naik lebih dari minggu kedua kelihatannya akan berpengaruh pada inflasi. Tapi mudah-mudahan di Minggu ketiga keempat mudah-mudahan bisa dikendalikan harga berasnya," ujarnya.
Yunita menjelaskan, porsi harga beras pada inflasi sangat besar yaitu 3,8 persen.
"Karena bobot beras terhadap inflasi kan sekitar 3,8 cukup tinggi artinya kalau ada kenaikan sedikit aja akan berpengaruh pada inflasinya," jelasnya.
Yunita berharap harga beras bisa dikendalikan dan tidak mengalami kenaikan lagi. "Mudah-mudahan tidak naik lagi."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaHarga beras naik akibat adanya fenomena el nino di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaTak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBeras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaHarga beras naik saat ini dipicu el nino. Tak hanya di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca Selengkapnya