BTN raup laba RP 3,02 triliun, naik 15,59 persen
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) mencatat laba bersih senilai Rp 3,02 triliun pada 31 Desember 2017. Angka ini naik 15,59 persen dibanding periode sama tahun lalu atau secara tahunan (year-on-year) yang hanya Rp 2,61 triliun pada akhir 2016.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan capaian laba bersih tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang naik 21,01 persen (yoy) dari Rp 164,44 triliun pada Desember 2016 menjadi Rp 198,99 triliun pada Desember 2017.
"Pertumbuhan kredit tersebut tercatat berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia menunjukkan per Desember 2017, kredit perbankan nasional hanya tumbuh di level 8,2 persen (yoy)," ujar Maryono di Kantornya, Jakarta, Selasa (13/2).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
Maryono melanjutkan, sebagai bank penyalur program satu juta rumah, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman Bank BTN yang mencapai 90,07 persen. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14 persen yoy dari Rp 147,94 triliun menjadi Rp 179,22 triliun.
Di segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) emiten bersandi saham BBTN ini pun terkerek naik sebesar 23,26 persen (yoy) dari Rp 117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp 144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya. Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan.
Pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional pada tahun 2017 hanya sebesar 11,4 persen (yoy). Dengan penyaluran tersebut, Bank BTN tercatat masih menguasai pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 36,3 persen. Kemudian, di segmen KPR Subsidi, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa sebesar 95,42 persen.
Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45 persen (yoy) dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi pun tercatat naik 14,62 persen yoy menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98 persen (yoy) dari Rp 21,92 triliun menjadi Rp 26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp 8,56 triliun pada Desember 2017. Kredit non-perumahan juga terpantau naik sebesar 19,78 persen menjadi Rp 19,76 triliun," jelasnya.
Laju positif penyaluran kredit tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett Bank BTN pada Desember 2017 berada di level 1,66 persen atau membaik dari 1,85 persen pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
NPL gross perseroan pun tercatat hanya sebesar 2,66 persen per Desember 2017 atau turun dari 2,84 persen di Desember 2016. Penyaluran kredit juga turut meningkatkan aset Bank BTN sebesar 22,04 persen yoy dari Rp214,16 triliun menjadi Rp261,36 triliun pada akhir 2017.
"Aset BTN saat ini telah mencapai Rp 261,36 triliun dan sebentar lagi kami optimistis target bank terbesar ke-5 berdasarkan aset akan terpenuhi," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba bersih dipicu dengan perkuat pondasi bisnis oleh BTN Syariah.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca Selengkapnya