Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buka Pasar Ekspor, Rekind Jadi Kunci Pengembangan Hidrogen & Amoniak di Indonesia

Buka Pasar Ekspor, Rekind Jadi Kunci Pengembangan Hidrogen & Amoniak di Indonesia Pergudangan Petrokimia Gresik. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Rekayasa Industri (Rekind) dinilai memiliki peran sangat penting dan vital bagi bangsa dan negara. Salah satunya dalam pengembangan hidrogen dan amoniak sebagai sumber energi bersih masa depan yang ramah lingkungan.

Penilaian tersebut mengacu pada kompetensi dan pengalaman Rekind di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri atau EPC (Engineering, Procurement, dan Construction), di antaranya melalui pembangunan serta pengembangan pabrik amoniak, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

"Tidak ada perusahaan EPC lain di Indonesia yang memiliki pengalaman sebesar Rekind di bidang amoniak. Engineer-engineernya memiliki kompetensi yang bagus dan berpengalaman, termasuk di bidang amoniak. Di sinilah peran penting dan vital dari Rekind. Selain berpengalaman, Rekind juga dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkap peluang mengekspor amoniak yang ada di depan, agar kita tidak ketinggalan dengan negara-negara lain yang juga berpeluang sebagai negara pengekspor amoniak, seperti Australia," ujar Director of Business Development, KBR Technology, Roy Daroyni dikutip di Jakarta, Selasa (14/2).

Hidrogen digadang-gadang menjadi sumber energi bersih masa depan yang ramah lingkungan, dan amoniak adalah hydrogen carrier terbaik. Dua molekul ini adalah kunci dari peralihan energi dari bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas bumi ke energi bersih yang ramah lingkungan di masa depan.

Menurut Roy, di Kawasan ini negara yang berpotensi mengekspor hidrogen dalam bentuk amoniak ke negara lain adalah Indonesia dan Australia, sementara negara-negara lain yang yang tidak memiliki sumber daya untuk membangkitkan hydrogen bersih akan berkompetisi untuk mengimpornya dari Indonesia dan Australia.

Sayang, dalam pandangannya, Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan regulasi khusus untuk mendorong pengembangan hydrogen bersih dan amoniak. Padahal, saat ini sejumlah negara, seperti Jepang, Korea dan Singapura sudah berinvestasi di Australia untuk melakukan studi dan investasi untuk pengembangan hidrogen bersih dan amoniak.

Pemerintah Indonesia dinilai pasif oleh negara pengimpor karena kurang mempromosikan dirinya. “Untuk itu harus ada perusahaan EPC seperti Rekind yang bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkap peluang akan kebutuhan hidrogen bersih dan amoniak dari negara-negara lain,” ujar alumnus Teknik Mesin ITB Angkatan 1992 tersebut.

Diakui Roy, yang juga Pengamat Formula 1, Rekind punya kompetensi yang kuat di bidang ini. Itu sudah dibuktikannya ketika KBR Technology, yang merupakan perusahaan EPC dan technology licensor asal Amerika Serikat ini pernah menjalin kerjasama dengan Rekind.

Rekind banyak mengadopsi teknologi amoniak dari KBR untuk diaplikasikan dalam pembagunan dan pengembangan Proyek pada banyak pabrik pupuk di Indonesia.

Pabrik Pupuk terakhir yang Rekind bangun dengan teknologi amoniak dari KBR adalah Pusri 2B, milik PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang. Di dalam proyek yang durasi pengerjaannya antara 2013-2015 itu, Rekind bertindak selaku kontraktor dengan menggandeng Toyo Engineering Corporation (TEC). Melalui pengembangan tersebut, Pusri 2B mampu menghasilkan amoniak sebesar 2000 ton per hari.

Di Proyek Banggai Amoniak Plant (BAP), Rekind juga mampu membangun pabrik amoniak dengan kapasitas 2000 metrik ton per hari. Proyek yang rampung di tahun 2019 itu juga mengadopsi teknologi amoniak milik KBR.

Di tahun 2016, Rekind membukukan catatan istimewa dengan menyelesaikan Proyek Sabah Ammonia Urea (SAMUR), Malaysia milik Petronas Chemical Fertilizer Sabah Sdn Bhd (PCFSB). Di proyek ini Rekind menjadi salah satu kontraktor untuk pengerjaan pabrik amoniak yang bisa menghasilkan 2000 metrik ton per hari.

Pengerjaan pabrik amoniak ini dikenal memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan biaya yang tidak murah. Bayangkan, untuk mengekspor hidrogen ke negara lain saja, terlebih dahulu harus dikonversi menjadi amoniak untuk selanjutnya dibawa ke negara pengimpor. Kemudian setelah sampai ke negara tujuan, baru diubah kembali menjadi hidrogen. Untuk mengubahnya saja sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Di sinilah peran Rekind yang menonjol dan sangat vital dalam menunjang kegiatan ekspor tersebut, terutama ditinjau dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya tadi, tidak bisa sembarangan," katanya.

Di masa depan, hidrogen bersih, dengan amoniak sebagai carriernya, akan difungsikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan bagi industri, kapal, kereta api, truk berat, dan bus. Selain dimanfaatkan sebagai sumber energi kendaraan, hidrogen dan amoniak juga dapat dijadikan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik pengganti batu bara.

Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pada tahun depan, Indonesia akan mulai mengimplementasikan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen
Pada tahun depan, Indonesia akan mulai mengimplementasikan penggunaan kendaraan berbasis hidrogen

Setelah mobil listrik mengalami perkembangan, Indonesia mulai ancang-ancang soal kendaraan berbahan bakar hidrogen.

Baca Selengkapnya
PLTU Jawa 9-10 akan Gunakan Amonia dan Hidrogen Hijau, Ini Dampaknya Bagi Lingkungan
PLTU Jawa 9-10 akan Gunakan Amonia dan Hidrogen Hijau, Ini Dampaknya Bagi Lingkungan

Meski demikian, hasil itu bervariasi tergantung pada proporsi amonia yang digunakan dan karakteristik teknis PLTU.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Indonesia Bisa Bertambah Rp73,7 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Pendapatan Indonesia Bisa Bertambah Rp73,7 Triliun, dari Mana Sumbernya?

Potensi energi terbarukan memposisikan Indonesia dengan sangat baik memimpin dalam produksi hidrogen bersih.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Bahan Bakar Bus dan Truk Nantinya Tak Lagi Pakai Solar, tapi Diganti Pakai Hidrogen
Siap-Siap Bahan Bakar Bus dan Truk Nantinya Tak Lagi Pakai Solar, tapi Diganti Pakai Hidrogen

Permintaan hidrogen di sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.

Baca Selengkapnya
Pertamina Gandeng Toyota Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi
Pertamina Gandeng Toyota Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia

Baca Selengkapnya
Langkah Pertamina Tekan Biaya Transportasi Angkutan Laut Lewat Energi Terbarukan
Langkah Pertamina Tekan Biaya Transportasi Angkutan Laut Lewat Energi Terbarukan

Permintaan angkutan hidrogen diprediksi akan mencapai 8 juta ton, yang membuat potensi bisnis di sektor ini menjanjikan.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia
Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia

Sudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).

Baca Selengkapnya
Industri Pupuk Berpotensi Kehilangan Ekspor Rp16 Triliun, Anak Buah Luhut Beri Solusi Begini
Industri Pupuk Berpotensi Kehilangan Ekspor Rp16 Triliun, Anak Buah Luhut Beri Solusi Begini

Pemakaian hidrogen bersih bakal menyelamatkan industri pupuk di Indonesia dari aturan CBAM, yang mensyaratkan produksi industri lebih bersih.

Baca Selengkapnya
SPBU Hidrogen Pertamina Jadi Alternatif Energi Bersih Gantikan BBM
SPBU Hidrogen Pertamina Jadi Alternatif Energi Bersih Gantikan BBM

Keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.

Baca Selengkapnya
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI

Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Bisnis Energi Rendah Karbon, Limbah Cair Kelapa Sawit Diubah Jadi Bahan Bakar
Pengembangan Bisnis Energi Rendah Karbon, Limbah Cair Kelapa Sawit Diubah Jadi Bahan Bakar

Biometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.

Baca Selengkapnya
Hidrogen Hijau Pengganti BBM Bakal Diproduksi di Kaltara, Sudah Diincar Jepang dan Korsel
Hidrogen Hijau Pengganti BBM Bakal Diproduksi di Kaltara, Sudah Diincar Jepang dan Korsel

Produk hidrogen akan lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya