Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Inflasi, Pemerintah Diminta Pastikan Tak Ada Manipulasi Harga di Distributor

Cegah Inflasi, Pemerintah Diminta Pastikan Tak Ada Manipulasi Harga di Distributor Pasar Tradisional. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Dampak Konflik Rusia-Ukraina mulai terasa di Indonesia. Meski tidak langsung, namun gangguan rantai pasok global telah mengerek harga-harga tingkat konsumen Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menilai, pemerintah masih memiliki peluang untuk menahan gejolak kenaikan harga pangan di Indonesia. Syaratnya pemerintah harus bisa memastikan tidak adanya manipulasi harga pasar dari para pemain nakal.

"Pemerintah harus memastikan tidak ada manipulasi harga pasar dari oknum-oknum di sepanjang jalur distribusi," kata Hariyadi dalam webinar bertajuk: Harga Kian Mahal: Recovery Terganggu?, Jakarta, Kamis (7/4).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, untuk memastikan kelancaran dan distribusi suplai pangan sangat penting. Khususnya bagi daerah yang krisis dari sisi jumlah penduduk. Kelancaran dan keterjangkauan biaya logistik pangan dapat menjadi penentu wajar atau tidaknya kenaikan harga pangan nasional.

Selain itu, pemerintah juga harus memastikan ada keseimbangan terhadap volume penawaran dan permintaan pangan nasional. Impor bahan pangan sebaiknya dilakukan ketika benar-benar dibutuhkan atau ketersediaan di dalam negeri yang tidak mencukupi. Alasannya, hal ini bisa berimplikasi pada pembenahan atau perbaikan tata kelola dan pencatatan suplai pangan nasional.

"Jika tiga hal tadi bisa dilakukan secara berkala oleh pemerintah dengan disiplin, kami cukup yakin inflasi pangan nasional bisa dicegah dna dikendalikan dengan baik tanpa membebani masyarakat," kata dia.

Cegah Daya Saing Menurun

Tiga strategi tadi tersebut akan mencegah daya masyarakat yang menurun. Sebab berdasarkan historisnya, pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut di tengah tingkat mobilitas masyarakat yang meningkat.

Sebelumnya, Hariyadi memperkirakan inflasi Indonesia tahun ini akan lebih dari 4 persen. Sebab memasuki kuartal II tahun 2022 terjadi kenaikan harga yang dipicu tekanan global seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.

"Inflasi ini pemerintah asumsikan antara 3-4 persen, tapi kami memperkirakan akan di atas 4 persen dengan situasi seperti ini," kata Hariyadi.

Sejak awal tahun telah terjadi transmisi pada sektor pangan. Kenaikan sejumlah harga komoditas pangan melonjak dan mencapai rekor tertinggi di tengah konflik Rusia-Ukraina. Transmisi tersebut sudah terasa di Indonesia yang tercermin dari harga minyak goreng, kedelai, gandum dan daging sapi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemendagri Imbau Pemda Perhatikan Fluktuasi Harga Komoditas
Kemendagri Imbau Pemda Perhatikan Fluktuasi Harga Komoditas

Guna mengendalikan harga komoditas, perlunya langkah preventif dari pemerintah pusat dan Pemda.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil

Bapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia

Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor

Tomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan

Sri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Tahun, Pjs Wali Kota Cilegon Tekankan Pentingnya Pengendalian Inflasi
Jelang Akhir Tahun, Pjs Wali Kota Cilegon Tekankan Pentingnya Pengendalian Inflasi

Hal tersebut disampaikan Nana saat membuka acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon Tahun 2024

Baca Selengkapnya
Anindya Bakrie: Dunia Usaha Tetap Percaya Pemerintah Meski Ekonomi RI Deflasi 5 Kali berturut-turut
Anindya Bakrie: Dunia Usaha Tetap Percaya Pemerintah Meski Ekonomi RI Deflasi 5 Kali berturut-turut

Anindya meyakini bahwa pemerintah bisa menghadapi kondisi ekonomi saat ini yang mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menteri Tito Karnavian Singgung Jenderal Polisi Soal Beras
VIDEO: Menteri Tito Karnavian Singgung Jenderal Polisi Soal Beras "Sudahlah, Kita Tahu Pemainnya!"

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor

Bentuk korupsi dari kegiatan ekonomi biasanya sifatnya lebih masif.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya