Cerita Direktur BRI soal Pentingnya UMKM untuk Perusahaan dan Negara

Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berkomitmen untuk terus mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, UMKM selama ini merupakan nyawa BRI dalam menggerakkan perekonomian Indonesia.

"Mungkin masyarakat juga selalu mendapat informasi tentang BRI, sampai hari ini 78 persen dari portofolio kredit UMKM, 40 persen di antaranya usaha mikro. Jadi sesungguhnya nyawa BRI dan rohnya ada di sana," kata Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari dalam BRI sharing session bersama Liputan6.com, Rabu (5/8).

Supari mengakui bahwa begitu pentingnya UMKM bagi BRI dan negara. Jika UMKM ada masalah, maka BRI juga bermasalah. UMKM-lah penggerak utama perekonomian negara ini. Setidaknya ada 3 hal penting yang dikontribusikan oleh UMKM ke negara.

Pertama, penanggulangan kemiskinan. Supari menjelaskan, UMKM memegang peran penting khususnya terkait penyerapan tenaga kerja.

"Kalau sekarang hampir 62 juta UMKM, penyerapan dari mikro saja kurang lebih 105 juta orang yang mencari nafkah di usaha mikro pada umumnya. Begitulah peran pada pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Selanjutnya

Kedua, peran pemerataan yang ruangnya tidak tersekat-sekat oleh geografis, ada di mana saja, ada di desa, pasar, dan kaki lima. Sehingga UMKM memiliki peran penting dalam pemerataan perekonomian di negara ini.

Ketiga, era teknologi dan informasi yang bisa diakses oleh pelaku UMKM. Sehingga UMKM menjadi kontributor terhadap ekspor dan devisa negara.

"Kira-kira tiga hal itu yang penting, begitu besarnya peran UMKM terhadap perekonomian negara ini. Jadi BRI itu kebetulan milik negara, kita dalam satu rumah besar yang menyangga perekonomian negara ini, yakni UMKM, BRI, dan Negara," ujarnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)