Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita lucu awal berdiri Kebab Turki Baba Rafi, sempat dikira martabak dan gorengan

Cerita lucu awal berdiri Kebab Turki Baba Rafi, sempat dikira martabak dan gorengan Owner and Marketing Director PT. Baba Rafi Indonesia Nilam Sari. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Kebab Turki Baba Rafi memang sudah tidak asing di telinga. Sejak berdiri pada tahun 2003, bisnis waralaba yang didirikan oleh Nilam Sari dan suaminya, Hendy Setiono ini sudah menyebar di berbagai kota hingga ke luar negeri dengan produk andalannya, kebab.

Sebelum memulai bisnis kebab, keduanya sempat mencoba peruntungan dengan menjual burger. Menurutnya, bisnis makanan merupakan bisnis yang sangat mudah dengan modal yang tidak terlalu banyak, dan juga menjanjikan.

"Pada saat itu saya memulai dengan modal Rp 4 juta, yang saat 15 tahun lalu sudah bisa beli gerobak, sewa tempat, bahan baku, dan peralatan awal. Kami menjual saja sesuatu yang simple, yaitu makanan. Kita mulai dengan burger saja dengan nama Yummy Burger. Kita juga mengambil dari supplier. Makin lama makin berkembang burgernya, satu tahun kita buka 6 outlet," kata Nilam kepada merdeka.com.

Sayangnya, bisnis ini tak bertahan lama tergerus persaingan. Bahkan, omzet yang didapat sebesar Rp 400.000 dalam sehari langsung turun drastis menjadi Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per hari.

Hingga akhirnya, Nilam memutuskan untuk mengubah strategi untuk menjual makanan yang unik dan belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Di Qatar, Nilam temukan jawabannya.

"Di sana kita selalu menemukan kebab. Jualan kebab itu lucu ya ternyata orang makan kebab tuh tidak harus duduk manis sambil pakai piring dan sendok, mereka itu benar-benar grab and go food. dan dagingnya pun itu besar banget ya unik, dan baunya pun benar-benar menggoda. Terus juga konsep yang baru, belum dikenal di Indonesia," imbuhnya.

Dengan mengadaptasikan rasa kebab yang lebih familiar dengan lidah masyarakat Indonesia, Nilam berhasil mendirikan Kebab Turki Baba Rafi. Di mana Turki berarti makanan Timur Tengah, dan Baba Rafi diartikan sebagai ayahnya Rafi (anak pertama Nilam dan Hendy).

Dalam proses adaptasi tersebut, ada cerita lucu yang masih melekat diingatan Nilam. Kebab yang saat itu masih asing di telinga masyarakat, sempat dikira sebagai martabak dan gorengan.

"Orang-orang yang belum tahu apa itu kebab, ketika mereka datang mereka bilang 'Mbak beli gorengannya' atau 'Mbak martabaknya satu'. Mereka tidak tahu ini kebab," kata Nilam sambil tertawa.

Dengan nama Kebab Turki Baba Rafi, Nilam berharap bisnis kebabnya bisa berkembang dengan pesat. Dia pun mencoba untuk memperluas bisnisnya dengan sistem kemitraan, di mana orang-orang bisa membeli sarana prasarana hingga bahan baku darinya. Hingga akhirnya Kebab Turki Baba Rafi mulai berkembang, dari satu gerobak, bisnisnya bisa merambah menjadi 6 gerobak dengan omzet mencapai Rp 1 juta per hari.

"Dari surabaya kita berkembang, kita ke Malang, Yogyakarta, malah sampai ke Kalimantan, Sulawesi, Aceh, dan tahun 2008 kita mulai masuk Jakarta. Tahun 2009 kita mulai masuk Malaysia, kemudian Filipina, lalu negara lainnya. Alhamdulillah sekarang Baba Rafi sudah ada kurang lebih 1.200 outlet di 9 negara (termasuk Indonesia)," jelasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Balik Gurihnya Kerupuk, Ternyata Pernah Jadi Simbol Strata Sosial di Masanya
Di Balik Gurihnya Kerupuk, Ternyata Pernah Jadi Simbol Strata Sosial di Masanya

Sejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?

Baca Selengkapnya
Disebut sebagai Nenek Moyangnya Seblak, Icip Nikmatnya Kudapan Legendaris Kerupuk Banjur Khas Bandung
Disebut sebagai Nenek Moyangnya Seblak, Icip Nikmatnya Kudapan Legendaris Kerupuk Banjur Khas Bandung

Kerupuk banjur sudah ada pada tahun 1980-an, dan menjadi jajanan favorit masyarakat pada masanya.

Baca Selengkapnya
Sejarah dan Cara Membuat Karipap yang Mudah, Jajan Khas Malaysia yang Mirip Pastel
Sejarah dan Cara Membuat Karipap yang Mudah, Jajan Khas Malaysia yang Mirip Pastel

Malaysia dikenal dengan berbagai hidangan khasnya yang kaya rempah, seperti nasi lemak, nasi kandar, dan laksa.

Baca Selengkapnya
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia
Nasi Goreng, Kuliner Sejuta Umat yang Bukan Makanan Asli Indonesia

Biarpun familiar di Indonesia, tapi nasi goreng bukan kuliner asli tanah air!

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Kue Serabi di Kota Solo, Sudah Dikenal Sejak Era Kerajaan Mataram
Menguak Sejarah Kue Serabi di Kota Solo, Sudah Dikenal Sejak Era Kerajaan Mataram

Kemunculannya tidak bisa lepas dari Kue Apem yang dibawa dari India

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
Combro dalam Gang Sempit di Jakarta Ini Mendunia, Laku Sampai Belanda
Combro dalam Gang Sempit di Jakarta Ini Mendunia, Laku Sampai Belanda

Ketenaran combro ini pun bahkan sudah sampai ke negeri Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
4 Makanan Indonesia yang Dibawa Pulang Penjajah ke Belanda
4 Makanan Indonesia yang Dibawa Pulang Penjajah ke Belanda

Bukan cuma masakan Belanda yang diserap kuliner Indonesia, makanan nusantara juga mempengaruhi kuliner Belanda.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Pinggir Jalan Sering Rugi saat Dikejar Satpol PP, Depot Nasi Campur di Surabaya Kini Punya 9 Cabang
Dulu Jualan di Pinggir Jalan Sering Rugi saat Dikejar Satpol PP, Depot Nasi Campur di Surabaya Kini Punya 9 Cabang

Depot ini dibangun dengan dedikasi tinggi satu keluarga

Baca Selengkapnya
Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah

Rujak jaran ini tidak memakai buah sama sekali, tapi justru memakai sayur dan gorengan. Unik dan legendaris di Cirebon

Baca Selengkapnya