Cerita MenPAN-RB Pernah Malu sebab Anak Didik Tak Lulus Tes Beasiswa LPDP
Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Syafruddin menandatangani nota kesepahaman Program Double Degree Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara Dalam Mendukung Reformasi Birokrasi. Program ini melibatkan LPDP, Universitas Indonesia, University of Melbourne, Victoria University Wellington, dan Universitas Hasanuddin.
Pada kesempatan ini, Syafruddin meminta semua Kepala Instansi dan Kepala Daerah untuk menyiapkan dengan sungguh-sungguh anak buah yang bakal mengikuti tes beasiswa tersebut. Baik dari segi jumlah maupun kualitas kepandaian.
"Kami meminta dukungan pimpinan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah khususnya untuk menyiapkan ASN-nya yang pintar-pintar yang sudah S-1. Yang mumpuni mengikuti program ini. Dari tahap awal, LPDP sudah menyiapkan artinya pelurunya, uangnya sudah siap," kata dia saat Launching Program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN, di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (21/8).
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Kenapa Kemenpan-RB perketat tes CPNS kedinasan? Hal itu untuk mencegah adanya joki CPNS beraksi.
-
Siapa yang bisa bantu anak berprestasi? Dukungan dari orang tua sangat penting dalam membantu anak mencapai prestasi akademis.
-
Siapa yang mulai tes CPNS kedinasan? 'Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes,' ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Bagaimana siswa bisa mencapai prestasi? Diperlukan usaha yang keras, strategi yang tepat, dan komitmen yang tinggi agar impian tersebut dapat terwujud.
Dia mengaku pernah punya pengalaman tidak mengenakan terkait dengan tes beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Pengalaman tersebut dia alami saat masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) tahun 2015-2016.
Waktu itu, dia mengakui bahwa cukup banyak anak didiknya yang tidak lulus tes beasiswa LPDP. Padahal kuota yang disiapkan LPDP cukup besar.
"Silakan disiapkan banyak-banyak karena pengalaman waktu saya di Kelemdikpol, LPDP siapkan 100 orang, yang lulus 13 (orang). Jadi saya malu juga sama LPDP dulu. Terus di tahun berikutnya lagi disiapkan 200, lulus 50 (orang)," kisahnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, para ASN yang berminat untuk mengikuti program double degree harus mempersiapkan diri dengan baik. "Jadi tolong disiapkan kemampuannya karena ini tes bukan langsung datang duduk," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen Jenderal Polri blak-blakan ungkap anaknya tak lulus masuk Akpol.
Baca SelengkapnyaMutiara mengaku saat itu percaya diri saat mendapat undangan untuk tes SNMPTN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPernyataannya viral hingga menuai atensi salah satu petinggi Polda Bali. Saat didatangi, sosoknya seketika mengungkap permohonan maaf.
Baca SelengkapnyaMenpan Azwar memberikan bukti tak ada campur tangan orang dalam di seleksi CPNS/PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaBane menuturkan, semua orang tidak bisa memilih lahir dari rahim keluarga miskin atau keluarga kaya.
Baca SelengkapnyaBustan mengatakan akan mengupayakan penambahan besaran beasiswa di 2025.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan penting pada siswa penerima beasiswa LPDP, agar tidak sombong meski telah lulus seleksi.
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaAjudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca Selengkapnya