Cerita pilu Lebaran eks karyawan 7-Eleven
Merdeka.com - Sekitar 150 eks karyawan 7-Eleven menunjukkan kekecewaannya dengan cara menggeruduk kantor PT Modern International Tbk (MDRN) di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (26/9). Mereka menuntut hak mereka yang belum dibayarkan semenjak gerai ditutup pada 30 Juni lalu.
Salah satu eks karyawan 7-Eleven, Ade mengatakan saat gerai ditutup, karyawan mendapat pemberitahuan empat hari sebelum Lebaran Idul Fitri atau tanggal 21 Juli 2017. "Empat hari sebelum lebaran baru dikasih tahu mau tutup. Perwakilan karyawan dipanggil oleh manajemen memutuskan kita setop operasi," ujar Ade kepada merdeka.com.
Ade mengaku kaget mendengar pengumuman tersebut. Dengan berat hati, Ade bersama rekannya yang lain menyampaikan kabar tersebut kepada seluruh karyawan 7-Eleven yang berjumlah sekitar 1.500 orang.
-
Kenapa karyawan menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Kenapa karyawan resign? 'Ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan masuk akal terutama jika kamu merasa pergi kerja merupakan sebuah beban berat di pagi hari,' jelasnya.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
"Pokoknya Lebaran itu kita sedih," tegasnya.
Tidak hanya itu, Tunjangan Hari Raya (THR) untuk karyawan juga belum dibayar sepenuhnya. Baru sekitar 50 persen THR yang masuk ke kantong karyawan.
Untuk itu, mereka akan terus berjuang untuk memperoleh hak-hak karyawan. Ade dan rekan-rekan pun terpaksa melakukan aksi tersebut agar perusahaan mengabulkan tuntutannya.
"Biar tahu kalau kami masih ada," jelas Ade.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.
Baca SelengkapnyaAyah Mirna Salihin dituduh tak membayar uang pesangon karyawannya sebesar Rp3,5 miliar.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaSalah satunya yaitu waralaba asal Jepang yang sangat diganderungi anak-anak remaja.
Baca SelengkapnyaPara pegawai nampak memberikan tulisan bersifat peringatan untuk para pembeli di setiap barang belanjaan. Ternyata ada alasan menohok di balik aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaPenunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.
Baca SelengkapnyaPosko pengaduan THR dapat diakses oleh pekerja maupun buruh di hari kerja.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaHeru belum mengetahui apakah tiga pelaku penjarahan rumah susun tersebut sudan dipenjara atau belum.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca Selengkapnya