Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Chevron dan Exxon kuasai kegiatan migas nasional

Chevron dan Exxon kuasai kegiatan migas nasional Pengelolaan minyak Chevron. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia sempat merasakan masa jaya ketika masih masuk dalam daftar negara pengeskpor minyak bumi. Secara perlahan predikat tersebut mulai memudar. Indonesia pun keluar dari keanggotaan OPEC atau negara pengekspor migas pada 2008. Bahkan, Indonesia mulai rajin mengimpor minyak.

Pengamat ekonomi dari Indonesia for Global Justice Salamuddin Daeng menilai, Indonesia tak lagi memiliki kedaulatan atas energi yang dimilikinya. Indikatornya, migas dalam negeri dikuasai perusahaan asing. Tercatat 160 kontraktor migas menguasai kontrak migas nasional. Ironisnya, 85 persennya produksi minyak mentah dikuasai perusahaan asing.

"Chevron dan Exxon menguasai hampir separuh produksi migas nasional," ujar Salamuddin dalam sebuah diskusi GMKN,di Jakarta, Kamis (20/6).

Sebagian besar usaha kegiatan hulu migas dikuasai Chevron. Perusahaan asal AS ini menguasai 47 persen produksi migas nasional. Sebesar 37 persennya dikuasai swasta dan asing lainnya. Di mana peran perusahaan nasional? Pertamina hanya menguasai 16 persen saja.

Dengan kondisi ini, dia melihat potensi kekayaan minyak nasional tidak lagi dapat dinikmati rakyat. Keuntungan dari sumber daya alam bidang migas dinikmati segelintir perusahaan asing. Anehnnya Indonesia juga harus membeli minyak miliknya sendiri dengan harga yang lebih mahal di pasar internasional.

"Migas diobral murah kepada perusahaan asing menyebabkan produksi nasional rendah, sementara harga semakin tinggi. Akibatnya negara dirugikan pada satu sisi, namun perusahaan minyak diuntungkan pada sisi yang lain," tegasnya.

Menurut International Energy Agency, beberapa negara juga masih memberikan subsidi energi. Sebut saja seperti Iran yang mengalokasikan subsidi BBM hingga USD 647 miliar, Rusia USD 359 miliar. Sedangkan Indonesia hanya USD 77 miliar.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD

IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina
Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia

Setidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir

Pada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,

Baca Selengkapnya
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno

Permigan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 199 yang berlaku dan diundangkan pada 5 Juni 1961.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Setop Kontrak PT Vale Indonesia, Ini Respon ESDM
DPR Minta Pemerintah Setop Kontrak PT Vale Indonesia, Ini Respon ESDM

Kontrak operasi PT Vale di Indonesia akan berakhir pada 28 Desember 2025

Baca Selengkapnya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Jokowi: Misi Nasionalisasi Aset Negara
10 Tahun Jokowi: Misi Nasionalisasi Aset Negara

Satu per satu, pemerintah mengambil alih pengelolaan sumber daya alam secara mandiri, dimulai dari Blok Mahakam.

Baca Selengkapnya
Dapat Restu Menteri ESDM, Pertamina-Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela
Dapat Restu Menteri ESDM, Pertamina-Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela

Pertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.

Baca Selengkapnya
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru

Tekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.

Baca Selengkapnya