Citilink terapkan EFB di kokpit pesawat
Merdeka.com - Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia akan menggunakan Electronic Flight Bag (EFB) menggantikan buku manual kertas di setiap pesawatnya sebagai salah satu upaya menjadi maskapai berbasis teknologi informasi serta mewujudkan penerbangan yang efisien dan ramah lingkungan.
"Kalau selama ini di setiap penerbangan pada pilot selalu membaca buku manual di kokpit untuk data pesawat mereka maka dengan EFB akan mempermudah pekerjaan mereka selama memandu pesawat ke tujuan," ujar Direktur Operasional Citilink Indonesia Hadinoto Soedigno dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/11).
Selain untuk memudahkan pekerjaan para pilot dalam menjalankan tugasnya selama penerbangan, EFB juga mengurangi penggunaan kertas dalam buku manual yang selalu diperbaharui. Sebelumnya penerapan EFB telah diajukan ke Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan sejak 10 November 2015.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Kapan Etihad Airways pertama kali terbang ke Bali? Maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab (UEA), Etihad Airways melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Denpasar, Bali pada hari Rabu (3/7) lalu.
-
Kapan taksi terbang IKN mulai beroperasi? Dari taksirannya, sky taxi atau moda transportasi taksi terbang baru bisa beroperasi komersial di tahun kelima atau pada 2030.
-
Dimana uji coba taksi terbang di IKN? Di siang hari yang cerah, sebuah benda asing tampak sedang terbang dan lalu lalang di areal Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin, 29 Juli 2024.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
Setelah melalui rangkaian evaluasi yang mendalam dari inspektorat DKPPU, Citilink Indonesia menjadi maskapai Indonesia pertama yang menggunakan teknologi EFB ini.
Perangkat EFB sendiri merupakan perangkat tablet yang memuat kumpulan dokumen manual pesawat digital yang dibutuhkan para awak penerbang pada seluruh pesawat yang dioperasikan oleh Citilink Indonesia. Adapun penerapan EFB class 1 pada pesawat Citilink ini akan diterapkan mulai tanggal 10 November 2016.
Kumpulan dokumen manual yang diperlukan untuk operasi penerbangan, seperti manual operasi, grafik penerbangan, informasi bandara, informasi rute, perhitungan kinerja, informasi cuaca, log penerbangan dan lainnya menggunakan teknologi komputasi awan (cloud computing).
"Dengan mudahnya mengkases informasi penerbangan yang diperlukan oleh awak penerbang sangat penting dalam memastikan operasional yang fleksibel," tambah Hadinoto.
Citilink Indonesia memilih jenis tablet yang telah mendapatkan persetujuan dari FAA (lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat) dan EASA (Badan Keselamatan Penerbangan Eropa) serta memiliki sertifikasi keamanan baterai sesuai Regulasi transportasi PBB (UN38.3) sebagai perangkat EFB.
Tidak hanya dalam operasional penerbangan, Citilink Indonesia juga secara melakukan digitalisasi pada sektor-sektor lainnya. Misalnya penerapan Business Intelligent, yaitu alat analisis bisnis yang dimanfaatkan untuk manajemen dan analisis data, sehingga data yang diperoleh dapat diolah menjadi insight yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan hanya dalam beberapa menit saja. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji terbang dilakukan selama satu jam, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Baca SelengkapnyaPesawat Citilink QG 752 melakukan pendaratan pertama di Bandara Dhoho Kediri hari ini
Baca SelengkapnyaInsiden penumpang merokok terjadi dalam penerbangan Citilink QG 949 rute Batam-Surabaya pada Sabtu, 18 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Baca SelengkapnyaPendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
Baca SelengkapnyaSterilisasi yang dilakukannya dengan cara penyemprotan cairan disinfeksi khusus di area pesawat sesuai dengan standar operasional dan prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPemindahan rute penerbangan domestik tersebut dilakukan mulai 29 Oktober 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaKereta ini menawarkan layanan kelas VVIP selama perjalanannya.
Baca SelengkapnyaOperator taksi terbang di IKN wajib memiliki izin dari aviasi internasional yakni ICAO-IATA.
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaSAF yang disalurkan sudah mengacu framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Baca Selengkapnya