Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat ke DPR, para bupati Papua minta kesejahteraan ke Freeport

Curhat ke DPR, para bupati Papua minta kesejahteraan ke Freeport Freeport. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Daerah Papua dan PT Freeport Indonesia membahas mengenai perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Dalam rapat tersebut, DPR RI juga mengundang bupati-bupati Papua untuk meminta keterangan dan investasi Freeport di bumi cendrawasih ini. Namun, Menteri ESDM Sudirman Said tak hadir dalam rapat tersebut. Ketidakhadiran Sudirman diwakilkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot.

"Rapat karena akan berakhirnya kontrak karya Freeport, kami komisi VII memiliki fungsi melihat mendengar permasalahan yang ada‎. Kami telah bicara informal dengan dirjen dan menteri tapi kami ingin dengar permasalahan dari tingkat Bupati dan Gubernur," kata Fadel di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (9/2).

Bupati Mimika, Papua Eltinus Omaleng mengatakan selama PT Freeport Indonesia beroperasi, masyarakat Papua tidak mendapat nilai tambah. Dia pun meminta Freeport memberikan sahamnya ke pemerintah daerah Papua.

"Selama ini kami orang Papua dianggap tidak ada apa-apanya, tidak punya tuan, tidak ada arti sama sekali, karena itu puji Tuhan kami bisa hadir disini. Kami ada beberapa catatan itu harus dipenuhi oleh negara Republik Indonesia, termasuk ESDM dan Freeport, kalau Freeport mau perpanjang itu harus dipenuhi, saham harus dimiliki oleh masyarakat Papua, smelter harus bangun di Papua, tidak boleh di Surabaya. Infrastruktur jalan itu hanya dibangun di aksesnya saja, Freeport kurang ajar. Saham pusat dapat, kami dapat, Papua punya barang," kata Eltinus.

Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan, sepanjang perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu beroperasi, masyarakat Papua tetap dianggap masyarakat terbelakang. Dia menganggap pemerintah tak serius menghadapi masalah pendudukan Freeport di tanah Papua.

"Seluruh masyarakat Papua menginginkan pembagian saham itu mutlak, harus ada jaminan. Saham itu bukan kepentingan kami sebagai pejabat tapi untuk membangun daerah kami, infrastruktur tidak jalan, ekonomi apalagi, masih pakai koteka. Saya pikir Jakarta jangan berpikir pembagian saham untuk pejabat, tidak sama sekali. Kalau tidak beri saham, apalagi yang kita harapkan? Freeport juga tidak boleh tutup telinga," kata dia.

Bupati Puncak Jaya Yustus Wonda menambahkan, masyarakat Papua melihat Freeport layaknya negara dalam negara. Keberadaannya seakan-akan tidak tersentuh oleh pemerintah Indonesia.

"Tolong buka jalan. Semen di kami Rp 2 juta, Aqua Rp 25.000, coba itu Freeport buka jalan, hanya 80 kilometer (km) ke Wamena. Negara kita bodoh kelihatannya, tidak punya kuasa. Saya mohon agar saham dibagikan," tegas Yustus.

Menanggapi itu, Direktur Freeport Celementino Lamury mengaku, perseroan sedang mempertimbangkan segala tuntutan yang dialamatkan kepada PT Freeport Indonesia.

"Enam isu tersebut sebagian sudah dilakukan, memang ada 11 aspirasi yang berdiri sendiri yang sedang dipertimbangkan. Sebagai kontraktor, kami akan senantiasa bekerja sama sehingga operasi tambang ini akan bermanfaat," pungkas dia. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Keras! Anggota DPR Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit
VIDEO: Keras! Anggota DPR Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit

Khilmi tak setuju dengan pembangunan pabrik tersebut

Baca Selengkapnya
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%

Tidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.

Baca Selengkapnya
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang
Karena Hal Ini yang Bikin Ormas Tidak Tepat Kelola Tambang

Asal memberi izin kelola tambang ke Ormas yang tidak memiliki kompetensi bisa merugikan sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Komisi VI Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit
VIDEO: Anggota DPR Komisi VI Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit

Suara Khilmi makin meninggi, ketika menjelaskan sudah terlalu banyak pabrik pupuk urea.

Baca Selengkapnya
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan

Daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Capres Ganjar Sentil Infrastruktur hingga Maritim Era Jokowi
VIDEO: Capres Ganjar Sentil Infrastruktur hingga Maritim Era Jokowi "Ya Enggak Niat!"

Ganjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius

Baca Selengkapnya
Tokoh Adat Minta Pj Gubernur Orang Papua Asli: Jangan Calonkan dari Pusat, Apalagi Pendatang
Tokoh Adat Minta Pj Gubernur Orang Papua Asli: Jangan Calonkan dari Pusat, Apalagi Pendatang

Untuk posisi Pj gubernur Papua, sejumlah nama sudah beredar sejak dini. Tetapi dari nama yang beredar, tidak ada yang Orang Asli Papua (OAP).

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Menang Pilpres 2024, HIPMI Minta  Prabowo-Gibran Tak Lupakan Industri Baja
Menang Pilpres 2024, HIPMI Minta Prabowo-Gibran Tak Lupakan Industri Baja

HIPMI minta Prabowo dan Gibran tidak melupakan industri baja untuk dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?

Ganjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif

"Semua dievaluasi kan ada Badan Pembinaan BUMD," kata Heru.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya