Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Positif RI Turun Kelas ke Negara Berpenghasilan Menengah Bawah

Dampak Positif RI Turun Kelas ke Negara Berpenghasilan Menengah Bawah pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Indonesia kembali dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah bawah atau lower middle income country. Pada 2019, Indonesia sempat naik kelas karena dianggap memiliki pendapatan per kapita yang terus naik.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira mengatakan, ada dampak positif dari turunnya kelas tersebut. Salah satunya adalah Indonesia akan kembali memperoleh fasilitas GSP.

Generalized System of Preference (GSP) adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak 1974.

"Positifnya, Indonesia masih tetap mendapat fasilitas perdagangan seperti GSP," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (8/7).

Dengan demikian, artinya kalau Indonesia akan mengekspor barang ke luar negeri maka tarif bea masuk akan lebih rendah. Sebab, dianggap sebagai negara yang membutuhkan asistensi.

"Mau ngirim barang ke luar negeri tarifnya rendah karena dianggap negara dengan pendapatan menengah ke bawah atau negara yang membutuhkan asistensi dari negara negara maju," kata Bhima.

Namun, kondisi ini kurang menguntungkan bagi Investasi di Indonesia. Karena, negara negara akan berpikir berkali-kali masuk ke Indonesia.

"Konsekuensi lain, Indonesia akan kurang diminati dalam hal investasi. Karena sama saja seperti negara misalnya Timor Leste. Jadi Indonesia tidak termasuk negara tujuan investasi secara profil resiko aman. Artinya minat invest dari luar untuk menanam modal jangka panjang akan berkurang. Dia akan mencari negara lain," jelasnya.

Kemudian, Indonesia juga akan ketagihan meminjam utang. Karena dengan penurunan kelas ini akan banyak negara yang menyodorkan pinjaman. Sebab dianggap Indonesia belum mampu mendorong penerimaan pajak sendiri atau sumber-sumber pembiayaan di dalam negeri.

"Sehingga konsekuensinya menjadi negara yang meminta pinjaman kepada para kreditur. Jadi akan semangat ngutang, karena semakin banyak yang ngutangin. Utang akan menjadi beban dimana tiap tahun harus bayar bunga," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Indonesia Satu dari Sedikit Negara dengan Pemulihan Ekonomi yang Cepat
Jokowi: Indonesia Satu dari Sedikit Negara dengan Pemulihan Ekonomi yang Cepat

Data IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Biang Kerok yang Bikin Uang Kelas Menengah RI Cepat Habis Bikin Hidup Makin Susah
Biang Kerok yang Bikin Uang Kelas Menengah RI Cepat Habis Bikin Hidup Makin Susah

Menko Perekonomian membahas mengenai daya beli kelas menengah yang menurun dan berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Diperkuat dengan Diberi Insentif, Pemerintah Incar Peningkatan Pajak
Kelas Menengah Diperkuat dengan Diberi Insentif, Pemerintah Incar Peningkatan Pajak

Saat ini jumlah kelas menengah masih sebesar 17,13 persen dari total populasi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Mirip Amerika Latin, Indonesia Berpotensi Alami Revolusi Jika Kelas Menengah Turun Kelas
Mirip Amerika Latin, Indonesia Berpotensi Alami Revolusi Jika Kelas Menengah Turun Kelas

Pemerintah Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman negara lain dalam menengani permasalahan kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan

Sejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan

Mayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.

Baca Selengkapnya