Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DEN nilai tujuan pembentukan holding BUMN energi tidak tepat

DEN nilai tujuan pembentukan holding BUMN energi tidak tepat Gedung Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran, mengatakan pembentukan perusahaan holding di sektor energi tidak tepat. Hal itu karena pembentukan holding energi mestinya tidak untuk mencari utang atau pinjaman demi Pertamina.

"Tidak tepat kalau cari untuk utang, malah akan membebani Pertamina," ujar Tumiran di Jakarta, Selasa (24/6).

Menurut Tumiran, keberadaan utang bagi Pertamina justru akan menjadi bumerang bagi cita-cita kemandirian energi nasional. Sebab, utang itu nantinya justru akan membebani Pertamina lantaran beban yang mesti ditanggung semakin besar. Akibatnya, perusahaan minyak nasional itu bakal menjadi profit oriented dan berubah menjadi entitas bisnis.

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pembentukan holding energi akan memperkuat posisi keuangan Pertamina dalam mendapatkan pinjaman. Menurut Rini, Pertamina butuh biaya besar untuk membangun kilang-kilang minyak di dalam negeri. Rencana itu diharapkan juga dapat mendorong masuknya investor ke Indonesia.

"Dengan menjadi holding dan masuknya PGN, maka keuangan Pertamina akan lebih kuat," kata Rini.

Selain itu, VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro juga menyatakan Pertamina mendukung holding energi lantaran butuh modal besar untuk biaya investasi di sejumlah blok migas, Dengan kebutuhan investasi sebesar USD 3-3,5 miliar per tahun, penggabungan PGN akan memperkuat posisi Pertamina dalam memperoleh utang.

"Adanya holding akan ada tambahan nilai aset. Dengan aset yang besar, kita bisa memperoleh pendanaan yang lebih besar," ujar Wianda.

Tumiran menegaskan, dengan pasar energi yang sangat besar di Indonesia, pemerintah mestinya memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk menggarap blok migas di dalam negeri. Hal itu lebih realistis ketimbang meminta Pertamina untuk ekspansi besar-besaran ke luar negeri yang hasilnya hingga saat ini tidak jelas.

"Aneh kalau blok migas dalam negeri ditenderkan untuk perusahaan asing tapi Pertamina ekspansi ke luar negeri. Kan tidak mudah ekspansi ke luar negeri," jelas Tumiran.

Dia menyebut persoalan utama kemandirian energi di Indonesia adalah tumpang tindih regulator. Sebab, banyak lembaga energi yang mirip namun memiliki kewenangan yang berbeda-beda.

"Misalnya untuk jamninan pasokan energi jadi kewenangan Kementerian ESDM, soal eksploitasi dipegang SKK Migas, masalah pendistribusian oleh BPH Migas, lalu BUMN-nya mesti tunduk pada Kementerian BUMN, jadi kan sangat rumit," imbuh dia.

Karena itu, dia mengatakan Presiden Joko Widodo mesti lebih cermat dalam mengambil kebijakan terkait kemandirian energi nasional. Sebab, pembentukan holding energi jadi melenceng jika ditujukan untuk memperkuat modal Pertamina.

Selama ini, PGN mampu membangun infrastruktur gas secara mandiri. Jumlah pengguna gas mulai rumah tangga, UKM hingga industri juga terus bertambah sejalan dengan bertambahnya jaringan pipa dan infrastruktur lainnya.

"Intinya kalau persoalan tumpang tindih regulator diatasi, pembangunan infrastruktur energi tak ada hambatan lagi dan kemandirian energi bisa tercapai," pungkas Tumiran. (mdk/sau)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tegas PDIP di DPR Tolak Pemberian Izin Tambang, Ormas Keagamaan Bukan untuk Cari Untung!
VIDEO: Tegas PDIP di DPR Tolak Pemberian Izin Tambang, Ormas Keagamaan Bukan untuk Cari Untung!

Adi mengatakan pemberian izin Kelola tambang tersebut kurang tepat

Baca Selengkapnya
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Terjerat Kasus Korupsi: Karena Dia Menjalankan Tugasnya
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Terjerat Kasus Korupsi: Karena Dia Menjalankan Tugasnya

Hal itu disampaikan oleh JK ketika jadi saksi meringankan meringankan Karen dalam perkara korupsi Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair tahun 2011-2021

Baca Selengkapnya
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar

Alasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara

pemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN

Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

Baca Selengkapnya
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian

Pengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah dan PGI Tolak Izin Kelola Tambang buat Ormas, Bahlil Beri Respons Begini
Muhammadiyah dan PGI Tolak Izin Kelola Tambang buat Ormas, Bahlil Beri Respons Begini

NU menjadi ormas keagamaan pertama yang mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).

Baca Selengkapnya
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina

Jika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?

Sejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.

Baca Selengkapnya
Tata Kelola BUMN di Bawah Kementerian Keuangan Jadi Sorotan, Ada Apa?
Tata Kelola BUMN di Bawah Kementerian Keuangan Jadi Sorotan, Ada Apa?

Ryan menyampaikan, Kementerian BUMN yang sudah melakukan sejumlah terobosan besar melalui transformasi saja masih dihadapkan pada sejumlah persoalan.

Baca Selengkapnya