Di Aceh, perusahaan China investasi USD 5 miliar untuk sektor energi terbarukan
Merdeka.com - Pemerintah Aceh telah menandatangani dokumen kontrak kerja sama dengan perusahaan China Huadian HongKong Co. Perusahaan asal Tirai Bambu tersebut akan menanamkan investasi hingga USD 5 miliar di sektor energi terbarukan di Aceh.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin mengatakan, proses penandatanganan kontrak kerja sama ini telah dilakukan pada Rabu (27/9) di Jakarta. Turut hadir pada acara tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, turut menandatangani sebagai saksi rencana investasi di Aceh yang difokuskan pada tenaga Hydro.
"Kata Gubernur Aceh perusahaan China Huadian HongKong Co, Ltd sejauh ini telah berhasil menginvestasikan dan membangun Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan No.1, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Lafarge Lhoknga, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batam, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bali di Indonesia," kata Mulyadi Nurdin, Jumat (29/9) di Banda Aceh.
-
Apa itu APEC? APEC atau singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation adalah forum kerja sama antar 21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Siapa yang menandatangani MoU kerja sama? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Mengapa AHM gandeng rantai bisnis lokal untuk produksi motor listrik? Melalui program elektrifikasi AHM juga menggandeng rantai bisnis lokal dalam produksi sepeda motor listrik, sehingga kandungan komponen lokal mencapai angka di atas 40%. Upaya ini sekaligus memenuhi syarat TKDN guna mendapatkan bantuan pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik bagi konsumen.
Selain itu, lanjut Mulyadi Nurdin, CHD merupakan perusahaan yang saat ini berinvestasi di sejumlah negara seperti Rusia, AS, Peru dan Bangladesh.
Katanya, platform investasi internasional dimiliki sepenuhnya oleh China Huadian HongKong Co, Ltd. Mereka memiliki keahlian dalam pembiayaan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batubara, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit tenaga angin dan matahari, dan sangat ingin memperluas usahanya di Indonesia.
Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, MoU tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas listrik di Aceh sekitar 2.000 MW dengan total investasi sekitar USD 5 miliar.
"Namun jika ada kebutuhan yang lebih tinggi di Aceh, nilai investasi ini dapat ditingkatkan, karena MoU ini sifatnya umum," ujarnya.
Untuk diketahui, China Huadian Corporation adalah satu dari lima produsen listrik nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh negara dan diatur oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara China. Dengan kapasitas operasi di seluruh dunia sebesar 143 GW dan total pendapatan USD 27 miliar, CHD berada di peringkat 331 di Fortune 500 pada 2016.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolaborasi pengembangan produksi hidrogen hijau ini jadi yang pertama di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, nilai investasi asing langsung China yang tersebar di negara-negara ASEAN tercatat sebesar USD 13,8 miliar.
Baca SelengkapnyaSumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .
Baca Selengkapnya"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaInvestasi bernilai fantastis tersebut berasal dari 11 kesepakatan kerja sama dengan perusahaan swasta maupun BUMN China.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaSejumlah kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan China, semisal terkait ekonomi biru hingga critical mineral.
Baca SelengkapnyaPKT mengapresiasi perolehan suara partai berlambang pohon beringin di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Jerman, August Global Investment (AGI) tengah mencari peluang untuk memulai produksi hidrogen hijau pertamanya.
Baca Selengkapnya