Di Amerika tak lagi disukai, seperti ini nasib Hooters Indonesia
Merdeka.com - Hooters, di negara asalnya, sedang mengalami kemunduran bisnis. Sejumlah gerai terpaksa tutup karena sepi pembeli.
Dilansir dari Business Insider, berdasarkan laporan industri makanan dan minuman Amerika Serikat (AS), jumlah restoran Hooters turun lebih dari tujuh persen sejak 2012 hingga 2016. Kinerja penjualan mereka stagnan sehingga banyak pemilik memilih gulung tikar.
Konsumen muda di AS, disinyalir sudah tidak lagi tertarik dengan konsep pelayanan wanita umbar payudara. Terbukti, restoran serupa seperti Hooters, yakni Twin Peaks sudah melakukan terobosan dengan menjanjikan pelayan yang lebih seksi. Namun nyatanya juga tidak banyak membantu menarik pengunjung.
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Di mana tempat usaha makanan yang populer? Awalnya, usaha ini hanya menyediakan berbagai jenis minuman kopi saja. Seiring berjalannya waktu, kedai kopi banyak menyajikan makanan hingga suasana yang unik dan estetik.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Kenapa PT Hung-A Indonesia tutup? Dalam surat yang diterima Disnaker, lanjut Nur, perusahaan yang memproduksi ban kendaraan itu memilih tutup karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya. 'Sudah enggak ada order, dalam surat pemberitahuan yang diberitahukan kepada kami, mereka di tahun 2024 tidak mendapatkan order, kan mereka itu buyer-nya cuma satu, pembeli mereka cuma satu.
-
Siapa yang memberikan ulasan negatif di restoran? Alexander Diduga Memberikan Ulasan dengan Akun Palsu pada Sebuah Restoran Thailand
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
Bagaimana dengan Hooters di Indonesia? General Manager Hooters Jakarta, Sherry Suradji, mengatakan tidak ada penolakan terhadap kehadiran restoran ini di Indonesia. Pengunjung tetap berdatangan tiap harinya.
"Dapat di katakan bahwa Hooters Jakarta sudah di terima oleh masyarakat. Dan bagi masyarakat luas yang awalnya bernegative thinking, tetapi begitu kami buka, pandangan mereka berubah dan menerima kami," ujarnya kepada merdeka.com.
Saat kami mengunjungi Hooters Jakarta, memang tampak restoran ini memilih berbeda dari cabang lain di luar negeri. Mereka tidak terlalu mengumbar payudara pelayan seperti laiknya Hooters di luar negeri. Meski tetap memakai atasan tanktop, namun tidak dengan belahan dada rendah.
Salah seorang pelayan Hooters Jakarta, Ratu, mengatakan dirinya tidak merasa mengumbar anggota tubuhnya saat memakai seragam kerja. Menurutnya, dengan konsep kafe olahraga yang diusung Hooters, maka pakaian kerjanya dinilai sudah sesuai.
"Tidak sih untuk outfit biasa aja ini cuma pakai tanktop sama rok tenis gitu. Saya juga pake stocking," tegasnya.
Hanya memang harus diakuinya tetap ada satu dua pengunjung yang kerap menggodanya saat bekerja. "Yang sampai ngeluarin kata-kata tidak sopan ya ada, ngomongnya menjurus kurang ajar. Dia (pengunjung) sih anggapnya bercanda ya," ungkapnya.
Namun, wanita cantik ini bisa tenang karena pihak keamanan Hooters Jakarta cukup tegas. "Kalau ada yang macem-macem kan nanti ada security yang langsung bawa keluar. Memang sudah ada kebijakannya," pungkasnya.
Sabtu lalu, kami mengamati Hooters Jakarta sejak buka toko. Di siang hari, memang restoran tampak sepi. Pengunjung baru berdatangan saat hari mulai malam.
Seorang pengujung yang enggan disebutkan namanya menilai bahwa Hooters Jakarta tidak terlalu vulgar mengumbar anggota tubuh pelayan. Maka dari itu, pria tersebut tak masalah membawa anak laki-lakinya untuk makan di sana.
"Anak sepertinya tidak merasa terganggu kok. Kita lihatnya juga pelayan tidak terlalu vulgar ya, makanya kami ke sini," ujar pria yang tahun ini akan berumur 30 tahun itu.
Pengunjung lain, Zaky (22), mengatakan pelayan bukan faktor utama dirinya datang ke Hooters. Akan tetapi, dirinya menyukai penataan ruang, suasana, dan konsep layanan Hooters Jakarta.
"Tempatnya cozy, enak buat hangout bareng teman-teman juga, apalagi untuk nonton bareng pertandingan olahraga gitu kaya sepak bola ya. Karena ini kan bar sport sih ya," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan dari pendapatan McDonald tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang 4 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPenutupan gerai-gerai ini berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 371 karyawan.
Baca SelengkapnyaDeretan rumah makan di pantura Indramayu pernah berjaya sampai 2013, setelah banyaknya terbengkalai karena ditinggal para pelanggan.
Baca SelengkapnyaMenurut Biro Statistik Tenaga Kerja di Amerika Serikat (AS), biaya makan di restoran cepat saji meningkat lebih cepat dibandingkan biaya makan di rumah.
Baca SelengkapnyaAdapun restoran Karen's Diner yang masih dibuka yakni di Bali.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaKaren’s Diner viral di dunia maya karena konsep pelayan jutek mereka.
Baca SelengkapnyaDulu kotak makan Tupperware jadi favorit ibu-ibu untuk bekal anak, tapi kini Tupperware terancam bangkrut karena gagal melunasi hutang.
Baca SelengkapnyaMulti level marketing jadi tumpuan Tupperware menjual produknya. Namun skema ini justru menjadi bumerang.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca Selengkapnya