Di daerah ini, sampah plastik bisa ditukar dengan beras
Merdeka.com - Sampah plastik bisa ditukarkan dengan beras masyarakat sejahtera (rastra) di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Wali Kota Bitung, Maximiliaan J Lomban melakukan pencanangan Sampah Tukar Beras (Rastra) untuk mengurangi tumpukan sampah plastik di daerah tersebut.
"Kami melakukan ini sehingga masyarakat jangan membuang sampah plastik secara sembarangan, namun bisa dikumpulkan dan diganti dengan beras," kata Lomban seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/11).
-
Bagaimana program ini membantu perekonomian masyarakat? 'Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat mengalami peningkatan pelanggan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat,' kata Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana cara desa mengatasi masalah sampah? Masyarakat mau tidak mau harus mempunyai tingkat partisipasi untuk memilah dari dapur pindah ke depan pintu masing-masing rumah,“ Menurut Kuncoro, warga yang tinggal di 10 desa percontohan itu akan dibantu penyaluran sampahnya menuju Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) aktif.
Lomban mengatakan, diluncurkannya Gerakan Sampah Tukar Beras untuk memotivasi masyarakat dan sadar dengan lingkungan sekitar.
Wali kota memaparkan, bahwa apabila dihitung secara sederhana harga rastra yaitu Rp 1.600/kg sedangkan sampah dengan kategori plastik bernilai Rp 1.500 sampai Rp 5.000 per kilogram.
Maka lewat program yang digagas Kecamatan Maesa ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sembari mengurangi tumpukan sampah plastik.
Dia berharap, dengan adanya gerakan 'Sampah Tukar Beras' ini dapat disosialisasikan Dinas Lingkungan Hidup sehingga ke depannya dapat serentak beroperasi di semua Kecamatan Kota Bitung.
Kepala perum Bulog Divre Sulut, Eko Pranoto mengatakan, penyaluran beras masyarakat sejahtera (rastra) di Sulut khusus alokasi bulan Oktober 2017 sudah mencapai 100 persen.
"Saat ini penyaluran rastra di Sulut dan Gorontalo untuk alokasi Oktober sudah selesai, dan saat ini sementara melakukan penyaluran alokasi November," kata Eko.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan percepatan penyaluran rastra sehingga akhir tahun bisa tersalur dengan baik dan tepat waktu serta sasaran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca SelengkapnyaSampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.
Baca SelengkapnyaKonsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaPemkot Tulungagung punya program unik sedekah sampah, selain mengatasi masalah lingkungan, program ini juga bantu warga miskin.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca SelengkapnyaProgram ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.
Baca SelengkapnyaProgram ini diselenggarakan di tengah persiapan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika, yang juga bertepatan denga peringatan World Clean Up Day.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca Selengkapnya