Di Pertemuan G20, Menkeu Sri Mulyani Soroti Kerjasama Dunia Atasi Perubahan Iklim
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut masalah yang tengah dihadapi seluruh negara dunia saat ini adalah isu terhadap perubahan iklim atau bahkan masalah air. Dia pun menyadari, perlunya kerjasama multilateral dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.
"Ini adalah masalah lintas batas. Jadi suka atau tidak suka, apakah Anda tidak percaya atau mempercayai multilateral, Anda benar-benar harus mengatasi masalah ini melalui kerjasama global karena tidak mungkin menyelesaikannya sendiri," kata Menteri Sri Mulyani dalam pertemuan G20 Saudi Arabia, Senin (26/10).
Kendati begitu, Bendahara Negara ini mengakui masih terdapat kekurangan dari kerjasama multilateral yang selama ini dibangun. Bukan hanya kepada negara G20, tapi juga negara-negara lain pada umumnya. Sebab, banyak negara besar justru merasa memiiki kuasa dalam isu tersebut.
-
Apa masalah utama lingkungan yang dihadapi Bumi saat ini? Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Siapa yang bisa terlibat dalam penanganan perubahan iklim? Penanganan perubahan iklim dapat dilakukan oleh siapa saja, dimulai dari hal-hal terkecil dalam kesehariannya. Tak terkecuali bagi Anda.
-
Kenapa penanganan perubahan iklim penting? Hampir semua negara saat ini telah mengalami dampak dari perubahan iklim. Hal ini membuat langkah penanganan perubahan iklim menjadi salah satu agenda dalam negeri yang diprioritaskan oleh banyak negara.
-
Bagaimana cara Megawati mendorong perhatian terhadap krisis air di Bali? 'Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak Gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho,' kata Megawati.
-
Apa yang Megawati minta ke Gubernur Bali terkait krisis air? Megawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja. Sebab, pemerintah setempat juga harus memikirkan bagaimana keberlangsungan hidup rakyatnya sendiri.
"Jadi apakah ini masih memiliki financial power yang mereka punya cukup berpengaruh dan power untuk mempengaruhi melalui financing powernya. Karena itu pada akhirnya penting multilateral Development Bank seperti world bank, IMF, WTO mungkin berbeda karena lebih ke regulatery," jelas dia.
Kekuatan kerjasama dari beberapa negara dianggap memberikan suatu kekuatan. Bagaimana kebijakan yang dianggap adil dapat diadopsi di seluruh negara yang menciptakan peluang yang bagi semua negara untuk mengadopsi kebijakan yang dipandang sama dan merata.
"Saya pikir ini adalah salah satu yang terpenting dari apa yang Anda dapatkan dalam masalah kritis kredibilitas," katanya.
Strategi Indonesia Tekan Polusi Karbon
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan Indonesia tengah berusaha untuk menekan emisi karbon. Hal ini merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk menjalankan Paris Agreement.
Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengurangi emisi 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional hingga 2030.
Sebagai informasi, Paris Agreement merupakan kerangka kebijakan jangka panjang bagi negara-negara untuk mengurangi emisi karbon. Dengan demikian, kenaikan suhu dunia bisa di bawah 2 derajat per tahun.
"Sekarang masih dilakukan. Kita masih lakukan perbaikan-perbaikan, penggunaan mobil listrik salah satu," kata dia, Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (19/11).
Selain itu, penggunaan biodiesel juga terus didorong. Sejauh ini Indonesia telah mengimplementasikan B20. Pada 2020 nanti Indonesia berencana mulai menjalankan implementasi B30.
"Supaya mengurangi fosil, penggunaan listrik matahari, angin, biotermal disesuaikan dengan market," ujar dia.
Indonesia juga bakal mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan alias green energy. Salah satu hal yang dikedepankan dalam mendorong hal tersebut, yakni penggunaan teknologi yang mumpuni.
"Syarat yang saya sebutkan tadi kita tidak mau melihat teknologi-teknologi kelas dua yang datang ke Indonesia," tegas dia.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengusulkan pemberlakuan pajak karbon. Peneliti Pusat Ekonomi LIPI, Maxensiun Tri Sambodo mengatakan besaran pajak tergantung tingkat karbon yang dihasilkan dan kadar kerusakan lingkungan di wilayah. "Kita bisa berikan carbon tax, kita amankan daerah lain. Mungkin itu alternatif yang bisa diterapkan," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaSebagai Chair dalam Ministerial Meeting, Mendagri didampingi oleh co-Chair Profesor Ben Braga.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Tito juga menyoroti dampak perubahan iklim yang meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir.
Baca SelengkapnyaTanpa kolaborasi, investasi, riset, dan teknologi, serta pembiayaan maka permasalahan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan begitu saja.
Baca SelengkapnyaWWF ke-10 di Bali sukses menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions berupa 113 proyek kesepakatan proyek dan sanitasi senilai USD 9,4 miliar.
Baca SelengkapnyaAir adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama.
Baca SelengkapnyaMendagri menjelaskan, setidaknya ada dua tema utama sesi LRG WWF ke-10 yang disampaikan oleh perwakilan Pemda atau asosiasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPimpinan BKSAP DPR memaparkan isu Pembangunan Berkelanjutan saat menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) Parliamentary Forum at The United Nation.
Baca Selengkapnya