Di RAPBNP 2017, pemerintah usul ekonomi RI naik jadi 5,2 persen

Merdeka.com - Pemerintah mengusulkan kenaikan pertumbuhan ekonomi 2017 dalam pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017. Dalam RAPBNP 2017, pertumbuhan ekonomi tahun ini dipatok naik menjadi 5,2 persen dari APBN 2017 yang dipatok 5,1 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan usulan kenaikan pertumbuhan tahun ini disebabkan ekonomi Indonesia sudah mulai membaik.

"Kalau lihat pertumbuhan ekonomi 2017 dengan berbagai pertimbangan tadi, pemerintah ajukan sedikit perbaikan dibanding APBN 2017. Pertumbuhan Ekonomi diusulkan 5,2 persen, dibanding APBN 2017 5,1 persen. Konsumsi rumah tangga kami perkirakan sedikit membaik," ujar Darmin di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Kamis (6/7).

"Banyak pihak yg bertanya apa betul konsumsi kita membaik? Saya sampaikan perbaikan ekspor impor beberapa bulan terakhir akan menambah penghasilan masyarakat, terutama ekspor yang berasal dari sektor perkebun dan industri," tambah Darmin.

Darwin melanjutkan pemerintah menargetkan inflasi sebesar 4,3 persen naik dari target APBN pemerintah yang sebelumnya hanya 4 persen. Sedangkan, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) sebesar yang diajukan pemerintah sebesar 5,2 persen, turun dari target APBN sebelumnya yang berada pada angka 5,5 persen.

"Selanjutnya dalam RAPBN-P 2017 yang diajukan, ekspor akan tumbuh sebesar 4,8 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan target di APBN yang hanya sebesar 0,1 persen. Impor juga ditargetkan meningkat menjadi 3,9 persen, sebelumnya dalam APBN hanya sebesar 0,2 persen," jelas Darmin.

Sementara itu, Kurs Rupiah juga ditargetkan dapat mencapai angka Rp 13.400 naik dari APBN pemerintah yang hanya sebesar Rp 13.300. Sedangkan untuk Indonesia Crude Price (ICP), ditargetkan naik sebesar USD 50 per barel, naik dari target APBN pemerintah sebelumnya yang hanya USD 45 per barel.

"ICP cenderung naik meski tidak berkelanjutan. Maka Pemerintah memperkirakan ICP bergerak USD 50 per barel, sedikit lebih tinggi. Untuk lifting gas dan minyak yang tidak mengalami perubahan. Untuk lifting minyak adalah sebesar 815 ribu barel per hari sedangkan lifting gas 1,15 juta barel per hari," pungkasnya.

Dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR ini, Darmin didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.