Distribusi Bantuan Tunai Tersendat karena Banyaknya Program Bansos
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara menyebut bahwa melimpahnya program bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak Virus corona justru mengganggu proses distribusi. Salah satunya yaitu tersendatnya bantuan tunai yang diberikan pemerintah pusat.
"Bansos ini berbagai macam jenisnya, jadi saya istilahkan sebagai tsunami bansos. Namun justru bansos tunai jadi terhambat distribusinya," kata Juliari saat menggelar rapat kerja virtual bersama Komisi VIII DPR RI, Rabu (6/5).
Juliari menjelaskan membludaknya aneka bansos membuat pendataan untuk bansos tunai menjadi terbengkalai. Sebab, fokus petugas pendataan di lapangan menjadi terpecah. Imbasnya bantuan tunai tak kunjung diperoleh keluarga penerima manfaat.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Bagaimana cara cek penerima Bansos? Pengecekan penerima bantuan sosial (bansos) untuk tahun 2024 dapat dilakukan dengan mudah secara daring melalui situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos). Persiapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Anda dan ikuti langkah-langkah berikut:1. Akses Laman Resmi Kemensos: Buka browser di perangkat ponsel atau laptop Anda dan kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id. Pastikan perangkat Anda terhubung dengan internet untuk dapat mengakses halaman ini.2. Masukkan Data Wilayah dan Identitas: Isi informasi mengenai provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan tempat tinggal Anda. Selanjutnya, masukkan nama sesuai dengan KTP dan NIK Anda.3. Input Kode Verifikasi: Ketikkan kode captcha yang muncul di layar. Jika kode tersebut sulit dibaca, Anda memiliki opsi untuk memperbarui dan mendapatkan kode baru yang lebih jelas.
"Ini memang karena bansos datang disaat bersamaan turunnya. Sehingga aparat di bawah kesulitan dalam pendataan penerimanya," lanjutnya.
Alasan Banyak Bansos
Juliari kemudian mengungkap alasan pemerintah menerbitkan aneka rupa bansos dalam waktu bersamaan. Tak lain adalah kehendak presiden Jokowi untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi sulit akibat wabah virus corona.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan memahami situasi yang terjadi terkait lambatnya distribusi bansos tunai.
Dia menambahkan, Kementerian Sosial sendiri tercatat mempunyai lima jenis program bantuan sosial. Misalnya Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) atau senilai Rp8,3 triliun, Program Sembako untuk 20 juta KPM atau setara Rp15,5 triliun, Program Bansos Tunai bagi 9 Juta KPM atau setara Rp16,2 triliun, Program Sembako Jabodetabek bagi 1,9 juta KPM senilai Rp3, 4 triliun dan Program Safety Net lainnya senilai Rp6,6 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua MK Suhartoyo menanyakan penyebab pembagian Bansos 2023 mundur
Baca SelengkapnyaPembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaMereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca SelengkapnyaTim terdiri dari Hotman Tambunan Ketua Tim, Herbert Nababan Wakil Ketua Tim, anggota Yudi Purnomo Harahap, Yulia Anastasia Fuada, Waldy Gagantika dan Erfina.
Baca SelengkapnyaBansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaAnies kembali menekankan bahwa bansos harus diberikan kepada si penerima dengan menyesuaikan kebutuhan dan tidak dirapel.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaBagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini
Baca SelengkapnyaDia menilai bansos harus dipastikan diperoleh bagi mereka yang tercatat sebagai warga miskin dan prasejahtera.
Baca Selengkapnya