DPR nilai fenomena cabai mahal hanya sementara
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan melihat kenaikan harga cabai yang cukup signifikan saat ini hanya gejolak sementara. Sebab, saat ini sedang terjadi ketidak seimbangan pasokan cabai ke pasar serta kebutuhan masyarakat.
"Saya melihat persoalan kenaikan harga ini lebih hanya sementara," kata Taufik Kurniawan dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan, pada musim hujan seperti saat ini produksi cabai tidak maksimal, di mana cabai mudah rontok sebelum waktunya dan cepat busuk. "Persoalan kenaikan harga cabai yang saya cermati adalah faktor cuaca yang berpengaruh pada produksi dan kualitas cabai, kemudian faktor distribusinya," tuturnya.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kenapa cabai cepat busuk? Cabai akan lebih mudah membusuk jika direndam dalam plastik basah sebelum disimpan.Oleh karena itu, sebaiknya jangan mencuci cabai sebelum disimpan agar kadar air di dalamnya tidak bertambah yang dapat mempercepat pembusukan.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang membuat cabai jadi busuk? Masalah ini membuat berbagai metode penyimpanan dicoba agar cabai tetap awet, salah satunya menggunakan bawang putih.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Khusus mengenai pendistribusian, Taufik sepakat dengan usulan Presiden Joko Widodo di mana daerah surplus sebaiknya mendistribusikan ke daerah yang kekurangan stok cabai.
Menyikapi persoalan ini, Taufik melihat Pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipatif yang memadai, sedangkan masyarakat juga memahami kondisi yang ada.
"Saya melihat Bapak Presiden dan kementerian terkait sudah beberapa kali turun ke lapangan meninjau pasar maupun sentra produksi cabai," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaBapanas tawarkan solusi ini untuk mengatasi kenaikan harga cabai di pasar.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca Selengkapnya