Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom sayangkan rencana perpanjangan masa tax holiday hingga 50 tahun

Ekonom sayangkan rencana perpanjangan masa tax holiday hingga 50 tahun ilustrasi pajak. ©Istimewa

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengkaji perpanjangan masa fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) badan dalam waktu dan besaran tertentu (tax holiday) sampai 50 tahun lamanya. Hal ini diharapkan bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Ekonom Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto mengatakan pemerintah sebaiknya mengoptimalkan realisasi investasi yang sudah ada saat ini.

"Selisih yang sangat jauh antara rencana investasi yang didaftarkan ke Pemerintah, dan rencana yang direalisasikan. Investasi asalnya dari domestik yang direalisasikan hanya sepertiga. Investasi luar dari yang daftar kemudian realisasi cuma seperempat, atau 25 persen," ungkapnya di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (31/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Akhmad, jika realisasi investasi yang sudah didaftarkan dapat lebih optimal, maka kenaikan investasi di Indonesia akan jauh lebih signifikan.

"Artinya kita enggak usah buat kebijakan yang aneh-aneh seperti itu, asalkan kita memanfaatkan yang sudah ada sekarang beri kemudahan maka akan meningkat 3 kali lipat, 4 kali lipat dari yang sekarang. Yang daftar terealisasi sudah akan meningkat drastis," kata dia.

"Kalau dengan kondisi perpajakan seperti yang sekarang mereka sudah daftar artinya bukan permasalahan perpajakan," imbuhnya.

Selain itu, dalam pendanaannya, dengan memperpanjang tax holiday, Pemerintah justru memberi kesan bahwa Indonesia merupakan negara yang tidak menarik bagi investor. "Itu bukan pilihan yang tepat. Saya prihatin dengan itu. Kita seperti gadis yang sudah tidak menarik lagi. Sampai kita harus buat tax holiday sampai 50 tahun," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih

Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia
Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia

Harus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.

Baca Selengkapnya
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya

Syarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Pilpres Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Kok Bisa?
Pilpres Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Kok Bisa?

kondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Kita Butuh Investasi Rp1.650 Triliun di 2024
Presiden Jokowi: Kita Butuh Investasi Rp1.650 Triliun di 2024

Jokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.

Baca Selengkapnya
Indonesia SEZ Forum 2023: Pemerintah Akselerasi KEK Jadi Sumber Pertumbuhan Baru di Daerah
Indonesia SEZ Forum 2023: Pemerintah Akselerasi KEK Jadi Sumber Pertumbuhan Baru di Daerah

Pemerintah terus memberikan dukungan untuk mengakselerasi perkembangan KEK melalui pemberian sejumlah insentif fiskal dan non-fiskal

Baca Selengkapnya
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh

Selain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya