Ekonomi RI tahun ini masih akan dapat tekanan global
Merdeka.com - Tahun 2016 dinilai jadi tahun pemulihan ekonomi bagi Indonesia. Namun, saat ini pertumbuhan negara masih belum memperlihatkan perbaikan.
Salah satu penyebabnya adalah harga komoditas dan anjloknya penerimaan pajak. Meski demikian, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan akan ada potensi tambahan dari UU Tax Amnesty yang baru disetujui.
Sementara itu, CORE Indonesia memperkirakan perbaikan pertumbuhan ekonomi global hingga akhir 2016 hanya akan naik 0,1 persen dari 3,1 persen tahun lalu.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Pajak apa yang dikenakan di Jakarta tahun 1950an? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan. Ini menjadi hal yang unik lantaran di masa sekarang, pemilik sepeda dan hewan peliharaan tidak perlu dikenakan pajak.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Siapa pelopor pajak penjualan? Romawi Kuno disebut sebagai pelopor aturan pajak penjualan (kini PPN di Indonesia). Aturan ini diterapkan oleh penguasa Romawi Kuno saat itu, Julius Caesar yang menerapkan pajak penjualan dengan tarif tetap 1% di seluruh wilayah kekaisaran.
"Tekanan masih akan terus terjadi, pertumbuhan global ini tidak lain karena adanya perbaikan ekonomi Amerika Serikat dan negara berkembang seperti India dan ASEAN," ujar Faisal saat menggelar Core mid-year review 2016 di kantornya, Jakarta, Rabu (20/07).
Menurut dia, tekanan ini dipengaruhi pula oleh harga komoditas yang masih rendah. Kemudian, ketidakpastiaan proses rebalancing di Tiongkok.
"Rebalancing ini berdampak pada ketidakseimbangan domestik maupun eksternel sehingga kepercayaan terhadap pembuat kebijakan akan berkurang," kata Faisal.
Selain itu, di negara-negara maju masih akan terus terjadi penurunan evaluasi saham dan peningkatan kredit spread perbankan.
"Terutama fenomena Brexit secara tidak langsung sangat berpotensi menahan laju pertjmbuhan ekonomi global," pungkasnya.
Laporan: Linda Juliawanti (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih di atas 5 persen
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPenurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas, khususnya batubara dan CPO.
Baca Selengkapnya